Fenomena Gedung Kepompong di Hong Kong

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Fenomena Gedung Kepompong di Hong Kong

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Minggu, 01 Mei 2022 20:31 WIB
Gedung kempompong di Hong Kong
Gedung kempompong di Hong Kong (Foto: Peter Steinhauer/CNN)
Hong Kong -

Seorang fotografer memotret fenomena gedung kepompong. Traveler bisa melihat hasil memukau dengan objek yang berasal dari Hong Kong.

Diselimuti lembaran kain biru, hijau dan kuning, gedung pencakar langit dalam foto-foto Peter Steinhauer memiliki kualitas yang hampir seperti pahatan.

Fasad sementara ini mungkin memiliki tujuan praktis, tetapi warna cerah dan permukaan geometrisnya menghasilkan kontras yang memukau dengan cakrawala di sekitarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemandangan gedung-gedung yang terbungkus jaring nilon cerah adalah pemandangan yang umum di Hong Kong. Perusahaan konstruksi menggunakan kain untuk menjaga puing-puing agar tidak jatuh ke tanah.

Gedung kempompong di Hong KongGedung kempompong di Hong Kong (Foto: Peter Steinhauer/CNN)

Pekerja juga terus menggunakan susunan bambu, yang berfungsi sebagai bingkai untuk pembungkus lembaran warna-warni itu.

ADVERTISEMENT

Fotografer Amerika itu telah mendokumentasikan lokasi konstruksi ini selama lebih dari 20 tahun. Dia menyebut mereka sebagai "kepompong", mengacu pada metamorfosis yang dialami bangunan saat tertutup.

Komposisi Steinhauer yang bervariasi menawarkan perspektif baru tentang salah satu kota paling fotogenik di dunia. Bidikan atmosfer pada malam hari, gambar luas dari konteks perkotaan, dan close-up yang menunjukkan lembaran nilon yang beriak tertiup angin.

Gedung kempompong di Hong KongGedung kempompong di Hong Kong (Foto: Peter Steinhauer/CNN)

Steinhauer mengatakan ketertarikannya dengan fenomena itu terjadi "secara instan" saat pertama kali mendarat di Hong Kong pada 1994. "Saya berdiri di antrian taksi (di bandara) hanya menatap benda ini," kenangnya melihat sebuah blok menara terbungkus lembaran kuning.

Hampir 13 tahun setelah pengambilan foto pertamanya, Steinhauer kembali ke Hong Kong dan melanjutkan proyeknya. Setelah awalnya memotret dalam warna hitam putih, ia memutuskan untuk mengganti format untuk menangkap warna cerah subjek.




(msl/ddn)

Hide Ads