Pulau Ular di Ukraina yang Diincar Betul oleh Rusia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pulau Ular di Ukraina yang Diincar Betul oleh Rusia

BBC - detikTravel
Minggu, 15 Mei 2022 08:42 WIB
Perang Ukraina: Mengapa Rusia ngotot merebut Pulau Ular dan Ukraina gigih mempertahankannya?
Foto: BBC World
Jakarta -

Sejak awal invasi Rusia ke Ukraina, Pulau Ular menjadi lokasi penting yang terus disebut-sebut. Pulau itu diincar Rusia.

Pulau Zmiinyi atau, yang dalam bahasa setempat disebut, Pulau Ular, kembali disorot setelah lanjutan serangan Rusia ke Ukraina. Pertempuran kembali meletus di sekitar Pulau Ular beberapa hari belakangan dikaitkan sebagai ajang untuk memperebutkan kendali di wilayah pesisir barat Laut Hitam.

Dikutip dari BBC, Rusia mengklaim telah menguasai pulau itu. Rusia juga menyebut Ukraina mengalami kerugian besar setelah gagal merebut kembali pulau tersebut, termasuk pasukan khusus, pesawat tempur, helikopter, dan pesawat tak berawak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, Pulau Ular itu bukan pulau besar dengan kekayaan alam melimpah. Pulau Ular merupakan sebuah pulau kecil yang berada di Laut Hitam. Sama sekali tidak ada ular di sana. Pulau itu memiliki luas 16 hektar dan berada 300 km di sebelah barat Krimea. Pulau itu berstatus vital dan hampir mistis dalam perang.

Rupanya, Rusia menganggap pulau itu menjadi medan pertempuran yang bernilai strategis. Pulau penting untuk mengendalikan Laut Hitam bagian barat.

ADVERTISEMENT

"Jika pasukan Rusia berhasil menduduki Pulau Ular dan mengatur sistem pertahanan udara jarak jauh mereka, mereka akan mengendalikan laut, darat, dan udara di bagian barat laut Laut Hitam dan di selatan Ukraina," kata pakar militer Ukraina Oleh Zhdanov.

Itulah sebabnya kapal laut andalan Rusia, Moskva, berlayar ke sana beberapa jam setelah dimulainya perang dan menyerukan tentara Ukraina di pulau itu untuk menyerahkan diri.

"Saya sarankan kalian meletakkan senjata dan menyerah demi menghindari pertumpahan darah dan korban yang tidak perlu. Jika tidak, Anda akan dibom," kata seorang perwira Rusia di kapal Moskva.

Tentara Ukraina menanggapi dengan tidak kalah garang. "Kapal perang Rusia, pergi sana," kata perwakilan Ukraina dalam bahasa yang jauh lebih tegas.

Pulau itu berhasil direbut tetapi beberapa minggu kemudian kapal perang Moskva tenggelam.

Kehilangan Moskva berarti tidak ada lagi yang melindungi kapal-kapal pasokan Rusia ke pulau itu, kata Inggris, meskipun, jika Rusia dapat mengkonsolidasikan posisinya, mereka bisa mendominasi sebagian besar Laut Hitam.

Kehadiran Rusia yang semakin kuat di Pulau Ular memang bisa menjadi bencana bagi Ukraina, secara strategis maupun ekonomi.

Ukraina sudah dengan terpaksa menutup pelabuhannya di Odesa, menghentikan sementara ekspor biji-bijian penting, tetapi Zhdanov khawatir pulau itu juga dapat digunakan sebagai garis depan kedua.

"Jika Rusia berhasil memasang sistem pertahanan udara jarak jauh maka mereka akan dapat mempertahankan skuadron mereka, yang dapat mencapai garis pantai Ukraina."

Ini juga akan memberi pasukan Rusia kesempatan untuk masuk ke Transnistria, wilayah Moldova yang memisahkan diri di bawah kendali Rusia yang terletak di sebelah Ukraina dan tidak jauh dari Odesa.




(fem/fem)

Hide Ads