Clovelly, Desa Indah di Tepi Tebing Curam: Tidak Ada Mobil, Bebas Polusi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Clovelly, Desa Indah di Tepi Tebing Curam: Tidak Ada Mobil, Bebas Polusi

Yasmin Nurfadila - detikTravel
Minggu, 26 Jun 2022 07:41 WIB
Desa Clovelly di Pantai Devon, Inggris.
Foto: Getty Images/Nigel Hicks
Clovelly -

Clovelly merupakan sebuah desa klasik nan indah di tepi tebing di pesisir pantai. Desa ini merupakan salah satu desa milik pribadi yang ada di Inggris.

Clovelly bukanlah sebuah desa biasa. Bila desa pada umumnya dapat dikunjungi dengan bebas, tidak berlaku untuk desa ini. Clovelly merupakan salah satu desa milik pribadi yang ada di Inggris.

Dikutip dari BBC, untuk mengunjungi desa ini, pengunjung hanya bisa masuk melalui pusat pengunjung. Dengan biaya sebesar 8,50 pound sterling untuk dewasa dan 4,95 pound sterling untuk anak-anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Desa Clovelly terletak di Pantai Devon, Inggris Barat Daya. Desa ini tidak memiliki jaringan pertokoan, tidak ada kebisingan lalu lintas maupun kendaraan, serta tidak ada polusi cahaya. Landskap Clovelly diisi oleh jalan berbatu yang rapi, rumah-rumah bercat putih, dan perahu kecil yang terombang-ambing di dermaga batu yang telah ada sejak abad ke-14.

Selain itu, Clovelly juga dihiasi oleh lebah-lebah gemuk dan kupu-kupu. Suasana, suara, bau, dan pemandangan Clovelly di berbagai sisi kebanyakan merupakan pemandangan dari Atlantik.

ADVERTISEMENT

Transportasi di Clovelly

Hingga saat ini, tidak ada mobil yang beroperasi di Clovelly. Bahkan jika masyarakat menginginkannya, hal ini sedikit tidak memungkinkan. Karena jalanan Clovelly yang terlalu curam.

Meski begitu, Clovelly memiliki sarana kereta luncur. Kereta ini berada di puncak jalan berbatu. Melintasi jalur curam kota dari rumah-rumah warga hingga ke Pelabuhan Clovelly. Kereta ini juga yang digunakan warga untuk bepergian serta membawa barang belanjaannya dari toko-toko ke rumah mereka.

Sebagian besar pengunjung mungkin menganggap gaya hidup di Clovelly sangat ketinggalan zaman. Namun, keberadaan kereta luncur dan kantor pusat pengunjung sebenarnya merupakan cara Clovelly beradaptasi dengan zaman modern. Sambil tetap mempertahankan kebiasaannya di masa lalu.

Kereta luncur digunakan Clovelly sejak tahun 1970. Itu untuk menggantikan keledai.

Clovelly memiliki kantor pusat turis pada tahun 1988. Sebagai salah satu upaya mempertahankan ritme hidup Clovelly yang masih erat dengan masa lalu.

Pada abad ke-11 dalam Buku Domesday, catatan publik pertama Inggris. Disebutkan bahwa Clovelly dimiliki oleh William Sang Penakluk. Raja William kemudian memberikan desa ini kepada sang istri Matilda dari Flandria. Matilda merupakan ratu mahkota pertama Kerajaan Inggris.

Kini Clovelly dihuni oleh sekitar 300 penduduk. Dalam 83 rumah yang lebih menyerupai pondok. Banyak yang menyangka bahwa Clovelly merupakan desa yang sepi. Namun, desa ini selalu ramai oleh berbagai kegiatan dari warganya serta kunjungan dari para turis.

"Seringkali para pengunjung berpikir bahwa Clovelly merupakan sebuah desa yang sepi. Hal ini tentu tidak benar. Banyak sekali yang terjadi (di sini)," ujar Ellie Jarvis.

Ellie Jarvis merupakan salah satu penduduk yang pindah dari London ke Clovelly pada tahun 2007. Awalnya, dia hanya berniat untuk tinggal selama 6 bulan untuk membantu workshop sutera milik keluarganya. Namun, hingga kini dia tidak pernah meninggalkan Clovelly dan tetap tinggal hingga saat ini.

Ada banyak desa nelayan indah dan bersejarah di Inggris yang tidak memberlakukan biaya masuk. Namun, biasanya desa-desa ini tidak lagi otentik. Banyak area yang ternodai oleh para turis. Umumnya desa-desa ini hanya penuh saat libur musim panas dan sepi ketika di luar masa liburan.

Itu tidak berlaku di Clovelly. Karena Clovelly memiliki penduduk asli yang aktif menjaga keadaan kotanya. Selain itu, dengan adanya biaya masuk bagi pengunjung. Clovelly dapat membuat program renovasi pondok. Sehingga kondisi pemukiman yang ada tetap terjaga.

Kepemilikan Clovelly kini dipegang oleh John Rous. Ia mewarisi Clovelly pada tahun 1983 dari ibunya yang merupakan seorang Countess. Rous menekankan bahwa penting untuknya menjaga Clovelly agar tetap menjadi desa yang hidup.

"Selalu penting bagi saya bahwa Clovelly harus tetap menjadi desa yang hidup," kata John Rous.



Simak Video "Menyusuri Desa Pegayaman dengan Sepeda Motor di Bali"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads