Timnas Indonesia dijadwalkan melakoni dua laga FIFA Match Day September 2022 melawan Timnas Curacao. Timnas milik negara kepulauan di Laut Karibia Selatan.
Laga perdana dijadwalkan digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, pada Sabtu (24/9/2022). Kemudian, pertandingan kedua dilaksanakan di Stadion Pakansari Bogor, Kabupaten Bogor, tiga hari kemudian atau 27 September 2022.
Di atas kertas, Curacao lebih oke dibandingkan Timnas Indonesia. Saat ini, Curacao berada di peringkat ke-84 FIFA. Adapun Indonesia, berada di peringkat ke-155. Curacao dianggap sebagai lawan yang tepat, karena Timnas Indonesia mencari lawan bertanding dari 100 besar ranking FIFA.
Mendengar namanya, Curacao relatif asing di telinga fans sepakbola, begitu pula buat traveler. padahal, negara ini memiliki pantai-pantai indah yang menjadi bidikan wisatawan dunia.
Curacao merupakan sebuah negara kepulauan Antillen Kecil yang berada di Laut Karibia Selatan. Curacao dekat dengan pesisir Venezuela. Dari pantai utara Venezuela jaraknya sekitar 55 km.
Kebayang kan jauhnya dari Jakarta? Merujuk situs pemesanan tiket, para pemain timnas Curacao harus menempuh perjalanan udara, paling cepat, selama 30 jam. Harga tiket penerbangan pulang pergi bisa mencapai Rp 33 juta degan menggunakan maskapai Qatar Airways.
Secara fisiografis, wilayah ini merupakan bagian dari Amerika Selatan. Namun, secara resmi wilayah Curacao termasuk dalam Kerajaan Belanda.
Pulau Curacao pertama kali ditemukan oleh Alonso de Ojeda pada 1499. Penduduk asli bernama Arawaks Amerindian, imigran Amerika Selatan, dan menetap di pulau-pulau sekitar Karibia.
Jumlah penduduk Curacao tidak banyak. Yakni, dilaporkan sekitar 151.345 jiwa.
Penduduk sekarang terdiri dari beberapa kelompok etnis, antara lain 85 persen campuran penduduk berkulit hitam, Karibia Amerindian, Asia Timur, serta penduduk berkulit putih. Negara dengan total luas 444 kilometer persegi ini menggunakan bahasa resmi Belanda. Selain itu, bahasa Papiamento, Inggris, dan bahasa Spanyol.
Penggunaan bahasa Belanda terkait invasi Belanda di masa lalu. Spanyol yang lebih dulu datang ke Curacao dengan niat mencari emas. Tetapi, Spanyol tidak menemukannya.
Bisa jadi sangat kesal, Spanyol sampai memberi nama Pulau Curacao sebagai isla inuitil, yang artinya pulau yang tidak berguna.
Gagal mendapatkan emas, Spanyol memanfaatkan penduduk Curacao sebagai budak. Warga lokal dikirim sebagai budak ke Hispaniola pada 1515.
Pada 1634, Belanda kemudian menyerang Spanyol dan berhasil menguasai Pulau Curacao.
Dalam prosesnya, Belanda menjadikan pulau itu sebagai pusat perdagangan utama bagi Perdagangan Hindia Barat Belanda. Kini, Curacao menjadi salah satu konstituen Kerajaan Belanda.
Salah satu destinasi wisata unggulan Curacao adalah Kota Willemstad. Kota ini masuk daftar kota paling berwarna di dunia. Kota yang berada di tepi laut ini memiliki pesona spesial dari bangunannya yang berwarna-warni.
Memiliki gaya arsitektur Belanda, kota ini menjadi yang tertua di Curacao di Laut Karibia bagian selatan. Warna-warna mencolok dan beragam di kota ini berawal dari peraturan seorang gubernur Belanda yang melarang adanya bangunan putih karena alasan medis terhadap dampak bangunan berwarna putih terhadap matahari. Namun, sampai saat ini kota ini tetap mempertahankan dirinya sebagai kota paling berwarna.
Simak Video "Mencoba Menjadi Penari Sintren di Cirebon"
(fem/fem)