Kisah Gunung Kailash, Konon Puncaknya Adalah Pertemuan Bumi dan Surga

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Gunung Kailash, Konon Puncaknya Adalah Pertemuan Bumi dan Surga

CNN Indonesia - detikTravel
Minggu, 12 Nov 2023 13:05 WIB
PURANG COUNTY, CHINA - JUNE 16:  (CHINA OUT) A nun from Nepal worships the snow-capped Kangrinboqe Mountain, known as Mt. Kailash in the West, June 16, 2007 in Purang County of Tibet Autonomous Region, China. Kangrinboqe, meaning  the holy mountain in Tibetan, is the summit of Gangdise Mountains with an altitude around 6,638 meters (21,778 feet) above sea-level. It is considered a sacred place in four religions, Hinduism, Buddhism, Jainism and Bon faith. Every year, thousands of pilgrims, including Tibetans, overseas religious devotees from India, Nepal and Bhutan, make pilgrimages to Kangrinboqe, following a tradition dating back thousands of years. Some of pilgrims take a year or longer to reach the sacred mountain.  (Photo by China Photos/Getty Images)
Foto: Gunung Kailash di Himalaya (Getty Images)
Kathmandu -

Gunung Kailash disebut sebagai salah satu gunung tersuci di Himalaya. Puncaknya dipercaya sebagai pertemuan antara bumi dan surga. Seperti apa kisahnya?

Gunung Kailash sering disebut sebagai salah satu bagian barisan pegunungan yang paling memesona di seluruh Himalaya, dataran tinggi Tibet.

Belum ada yang berhasil mendaki hingga ke puncaknya. Gunung ini dianggap suci, penuh misteri, dan diibaratkan sebagai tangga menuju surga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir dari situs Pithoragarh, Gunung Kailash dikenal sebagai salah satu gunung paling suci dan telah menjadi tempat ziarah penting bagi empat agama: Buddha, Jain, Hindu, dan agama Buddha Tibet.

Setiap tahun, ribuan peziarah memasuki Tibet untuk berziarah ke Gunung Kailash yang suci. Beberapa berhasil sampai ke wilayah ini, tetapi sangat sedikit yang berhasil menyelesaikan mengelilingi puncak suci tersebut. Sementara itu, belum ada yang pernah berhasil mendaki sampai ke puncaknya.

ADVERTISEMENT

Melansir dari Himalayan Wonders, puncak Kailash sangat tinggi, yaitu 6,638 meter. Meski masih lebih rendah dari Gunung Everest, tapi belum ada pendaki yang berhasil menaiki puncaknya.

The Times of India menyebut bahwa trekking sampai ke puncak Gunung Kailash dianggap sebagai tindakan terlarang di kalangan umat Hindu, karena takut melanggar kesucian gunung dan mengganggu energi ilahi yang bersemayam di sana.

Gunung ini dipercaya sebagai axis mundi, yang menurut New World Encyclopedia adalah poros dunia sebagai tempat langit terhubung dengan bumi.

Menurut legenda Hindu, Siwa, dewa kehancuran dan kelahiran kembali, bersemayam di puncak gunung ini. Kailash dianggap dalam banyak sekte agama Hindu sebagai surga, tujuan akhir jiwa dan pusat suci dunia.

Bagi umat Buddha dan Buddha Tibet, dalam kitab suci Buddha, Gunung Kailash disebut sebagai Gunung Meru. Ia diyakini berada di pusat kosmologinya. Dipercaya juga sebagai rumah dari Buddha Demchok. Secara simbolis, ini melambangkan kebahagiaan tertinggi.

Sedangkan dalam Jainisme, Kailash dikenal sebagai Gunung Ashtapada dan merupakan tempat pencipta keyakinan mereka, Rishabhadeva, untuk mencapai kebebasan dari kelahiran kembali.

Terlepas dari nilai-nilai suci dan sakralnya, Gunung Kailash juga menawarkan keindahan lanskap gunung yang megah. Wonders of Tibet menyebut Gunung Kailash memiliki empat permukaan berbeda yang sesuai dengan empat arah mata angin.

Dari situ, mengalir empat sungai yang membentang ke empat penjuru dunia dan membagi dunia menjadi empat wilayah. Sisi selatan gunung ini tersorot lebih banyak sinar matahari, sehingga salju di lereng selatan seharusnya lebih sedikit dibandingkan di sisi utara.

Namun sebaliknya, sisi selatan Gunung Kailash tertutup gletser dan salju sepanjang tahun, justru sisi utara hanya memiliki sedikit salju. Keajaiban alam ini disebabkan oleh letak geografis dan iklim Kailash, seperti dilansir oleh China Highlights.


------

Artikel ini telah tayang di CNN Indonesia.




(wsw/wsw)

Hide Ads