Andalusia Menanti Wisatawan Indonesia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Andalusia Menanti Wisatawan Indonesia

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Selasa, 23 Sep 2025 13:07 WIB
View taken of the Alhambra in Granada on June 26, 2019. (Photo by GABRIEL BOUYS / AFP)
Istana Alhambra di Granada, Spanyol. (Gabriel Bouys/AFP)
Jakarta -

Spanyol kini semakin ramah bagi wisatawan muslim, dengan banyak restoran halal, akomodasi, hingga tur budaya terkurasi. Wisatawan Indonesia bisa menjelajahi Masjid-Katedral Cordoba, Alhambra di Granada, atau menara ikonik Giralda di Seville yang semuanya merupakan situs UNESCO yang sarat sejarah.

Selama berabad-abad, Andalusia, di Spanyol selatan, telah menjadi persimpangan budaya-tanah tempat tradisi Islam, Kristen, dan Yahudi hidup berdampingan dan berkembang, meninggalkan warisan yang luar biasa.

"Andalusia adalah tempat di mana budaya selalu bertemu dan berkembang bersama," ujar Direktur Badan Pariwisata Spanyol untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru, Marta FernΓ‘ndez MartΓ­n, dalam pertemuan dengan media di Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dewan Pariwisata Spanyol bermitra dengan Fundacion Las Fuentes, sebuah lembaga yang didedikasikan untuk menjaga dan mempromosikan warisan Al-Andalus. Direktur Fundacion Las Fuentes, Dr. Barbara Ruiz-Bejarano, menekankan pentingnya membangun jembatan dengan masyarakat Indonesia.

"Indonesia adalah negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, rumah bagi hampir 300 juta orang yang memiliki minat tulus terhadap budaya Islam," kata dia.

ADVERTISEMENT

"Spanyol tidak hanya menawarkan kekayaan budaya Cordoba, Granada, atau Sevilla yang terkenal, tetapi juga kekayaan warisan yang luar biasa di berbagai wilayah seperti AragΓ³n dan Valencia. Misi kami adalah memperluas pengetahuan ini dan mengajak wisatawan untuk merasakan spektrum Al-Andalus secara utuh," ujar Barbara yang mengawali perbincangannya sambil mengucapkan salam Islami.

Barbara menekankan bahwa Al-Andalus bukan hanya kisah monumen, tetapi juga tradisi yang hidup.

"Selain Alhambra atau Masjid-Katedral CΓ³rdoba, Al-Andalus meninggalkan jejaknya dalam kehidupan sehari-hari kita-keramik, ubin, barang-barang kulit, bahkan gastronomi kita. Hanya sedikit pelancong yang tahu bahwa Spanyol memiliki lebih dari 800 kastil asli Andalusia, atau bahwa seluruh industri seperti tenun sutra atau keramik berkilau keemasan dibentuk oleh warisan ini. Untuk memahami Spanyol saat ini, kita juga harus memahami Al-Andalus," ujarnya.

Lewat proyek Red de Medinas Andalusies, FundaciΓ³n Las Fuentes telah memetakan hampir 4.000 situs warisan Andalusia di seluruh Spanyol. Langkah ini sekaligus membuka peluang besar bagi wisatawan Muslim dunia, termasuk dari Indonesia, yang mencari pengalaman budaya sekaligus destinasi ramah halal.

Warisan Bersama Al-Andalus lewat pameran batik

Kini, melalui bahasa Batik, salah satu bentuk seni paling ikonik di Indonesia, kisah Andalusia kembali bersemi lewat pameran batik "Andalucia Blooms in Batik Art", sebuah pameran yang menghadirkan dialog kreatif antara warisan Islam Andalusia di Spanyol dan seni batik Indonesia karya seniman Spanyol Rocio Tovar.

Pameran Batik kontemporer karya seniman Spanyol Rocio Tovar.Pameran Batik kontemporer karya seniman Spanyol Rocio Tovar. (Dadan Kuswaraharja)


"Retakan batik seperti luka sejarah: bukannya mengurangi keindahan, justru memperkaya makna. Warna-warna cerah mencerminkan energi Andalusia, sementara bunga melambangkan harapan dan pembaruan," kata Tovar.

Dia memindahkan imajinasi tentang kampung halamannya di Spanyol dalam karya batik. Perjalanan kreatif Tovar dimulai di Nepal, diperdalam di Bali, dan kini berpulang ke Andalusia-untuk kemudian dibawa kembali ke Indonesia, tanah tempat ia menemukan batik. Pameran ini tidak hanya menawarkan seni, tetapi juga undangan untuk bepergian ke Andalusia.

Halaman 2 dari 2
(ddn/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads