Jl. Raya Padalarang No. 427 Bandung 40553
Telp. (022) 680 7777
Kota Baru Parahyangan (KBP) membangun sebuah gedung yang mampu
mengundang anak tertarik pada ilmu-ilmu eksakta.
Dalam gedung yang dinamai Puspa Iptek tersebut terdapat beberapa peragaan
atraktif mengenai ilmu-ilmu alam. "
Di sektor formal KBP sudah membangun sarana-sarana pendidikan "resmi". Di
antaranya TK dan SD Al-Azhar Syifa Budi, TK St. Aloysius dan art centre Bale
Seni Barli pimpinan Barli Sasmitawinata. Sedangkan di sektor nonformal, KBP
membangun Pusat Peragaaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau yang disingkat
dengan Puspa Iptek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Museum Rekor Indonesia) sebagai jam matahari pertama sekaligus terbesar di
Indonesia. Hanya dengan mengitari gedung tersebut dan melihat bayangannya,
kita bisa tahu jam berapa saat itu. Sementara jam matahari itu sendiri
merupakan jam tertua yang juga merupakan dasar pemahaman mengenai astronomi.
Menurut Koordinator Puspa Iptek Joko Santoso, di dalam gedung ini setidaknya
terdapat 65 alat peraga yang berkaitan dengan ilmu fisika dan kimia, baik
optik maupun mekanik. Yang pasti, lanjut Joko, alat-alat yang ditampilkan
rata-rata memiliki keunikan yang bisa membuat penasaran pengunjung lalu
selanjutnya menumbuhkan minat belajar ilmu-ilmu alam. "Banyak siswa yang
semula 'alergi' pada pelajaran ilmu-ilmu alam lantas jadi suka setelah
melihat-lihat alat-alat peraga ada di sini," ujar Joko.
Contohnya adalah pengunjung yang bisa dengan tenang dan merasa aman-aman
saja mengendarai sepeda. Padahal sepeda tersebut meluncur beberapa meter di
atas lantai melewati sebuah kabel yang tipis. Bak pertunjukan sirkus, tentu
saja adegan tersebut jadi amat memukau pengunjung.
Agar pengunjung dapat mencoba alat-alat yang tersedia, pihak pengelola telah
menyediakan petunjuk penggunaan alat beserta dasar teori mengapa alat
tersebut bisa berjalan. Makanya, di sisi masing-masing alat peraga terdapat
petunjuk "tekan tombol ini" lalu "tekan tombol" dan seterusnya. Kalaupun
masih mengalami kesulitan, pengunjung bisa menghubungi pemandu yang selalu
siap membantu. Biasanya, lanjut Joko, "pengunjung kita tertibkan dulu dalam
barisan lalu kita beri pengarahan dan petunjuk bagaimana menggunakan
alat-alat peraga tersebut."
(gst/gst)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan