Inilah pengalaman Celia yang pernah traveling ke Vietnam. Menurut dia, saat liburan ke Vietnam ada baiknya menyiapkan banyak tissu basah dan air mineral jika ingin pergi ke toilet umum di kota-kota kecilnya.
Toilet yang ada di pusat kota seperti di Hanoi atau Ho Chi Minh boleh saja masih masuk standar umum. Namun jika sudah di luar kota besar, toiletnya pun jadi lebih ajaib.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekali masuk, langsung terlihat barisan orang yang sedang jongkok buang air. Di area yang agak miring, berbaris pijakan yang terbuat dari batu bata yang disemen. Di situlah orang-orang buang air kecil," kata dia kepada detikTravel, Rabu (21/1/2015).
BACA JUGA: Cara 1 Hari Keliling Seru di Ho Chi Minh
Lebih parahnya, tak ada air untuk membasuh atau menyiram air kecil. Para wanita hanya menggunakan tisu basah atau kering, atau tidak membasuh dan langsung memakai celana saja. Jadi, tentu terbayang bagaimana bau yang ada di toilet umum tersebut.
"Masuk ke dalam area toilet umum, ada juga bilik-bilik dengan pintu. Namun sayangnya, tak ada air di dalam sana sehingga bau yang tercium akan lebih tajam karena berada di tempat tertutup," imbuh dia.
Pengalaman Celia tentang toilet umum masih berlanjut saat menuju perbatasan di Dien Bien Phu. Dia sempat menggunakan toilet di kantor imigrasinya. Toilet umumnya berada di seberang gedung tepatnya di sebelah kantin.
Mengagetkan, toilet umum itu tidak memiliki atap. Namun karena tembok yang cukup tinggi, rasanya tak masalah. Namun masalah kedua hadir yaitu pintu yang hanya tersisa setengah saja. Belum selesai, ada masalah ketiga yaitu tak adanya WC di dalam toilet.
"Syukurnya, masih ada air untuk membasuh meski bukan air yang mengalir. Tapi sayangnya, tak ada gayung yang bisa digunakan untuk membasuh," keluh Celia. Walah!
Klik di sini, untuk kisah tentang tempat seindah negeri dongeng di Vietnam.
(shf/fay)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan