Pria yang akrab disapa Ben ini juga merupakan musisi di Swedia. Ia memutuskan untuk melakukan aksi berjalan kaki ke Palestina demi kemanusiaan dan menyebarkan informasi tentang penjajahan di Palestina puluhan tahun ini.
Dalam wawancara ekslusif detikTravel dengan Ben, dirinya telah menempuh jarak kurang lebih 3.000 km. Ben memiliki suatu pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ben juga mengatakan, orang-orang tidak bisa menunggu politisi atau pemimpin dunia untuk membuat perubahan di Palestina. Seharusnya, masyarakat dunia bergerak membantu Palestina.
"Kita tidak bisa menunggu politikus, atau pemimpin untuk membenahi masalah-masalah yang ada. Jika memang ya, tentu itu membutuhkan waktu yang lama," tambahnya.
Ia juga mengatakan tidak perlu menunda untuk melakukan hal baik. Karena sudah banyak penderitaan yang terjadi di sana.
"Tidak perlu menunggu untuk melakukan hal baik. Terlalu banyak penderitaan dari banyak orang (di Palestina-red). Memang selalu saja ada kendala saat kita mencoba berbuat baik, tetapi pasti selalu ada jalan. Sama halnya dengan korupsi dan keserakahan, jadi kita perlu dukungan positif untuk melakukan hal baik," tambahnya.
Saat dihubungi detikTravel, Benjamin sedang berada di Istanbul, Turki. Ia harus menempuh sekitar 2.000 kilometer lagi untuk mencapai Palestina. Dia berharap perjalanannya membangkitkan kesadaran dan simpati untuk Palestina.
Sebelum berangkat, ia juga mengumpulkan sejumlah uang sekitar 1.200 Euro (Rp 20,3 juta). Benjamin juga melakukan penggalangan dana via online untuk menunjang perjalanannya. Perjalanan Ben bisa diikuti langsung di akun Instagramnya @walktopalestine.
(sna/fay)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan