Kejadian ini menimpa seorang penumpang cruise bernama Brendan Ritson. Desember 2016 lalu, ia mendapati hal kurang mengenakkan tersebut, kasus itu bahkan sampai ke meja hijau sampai bulan ini.
Dilansir detikTravel dari beberapa media, Rabu (27/6/2018) The Insider menulis Ritson berlayar selama 11 hari di daerah Pasifik Selatan. Namun, pada hari ke-8, ia mengeluh kepada petugas tetangga kamarnya mendengkur kencang, berbicara keras hingga beradu mulut, demikian diberitakan Sydney Morning Herald. Kemudian dia dipindahkan ke kamar dengan kelas yang lebih baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rupanya tindakan perusahaan tidak dapat memuaskan Ritson. Ritson kemudian mengajukan perkara ini ke Pengadilan Sipil dan Administrasi Queensland. Menuntut pengembalian dana untuk semua yang ia bayar saat berada di kapal pesiar sebanyak 3.270 USD (Rp 46 juta), karena merasa liburannya telah terganggu.
Namun, setelah sidang pertama, jumlah ini dikurangi menjadi 2.436 USD (Rp 34,8 juta) yakni biaya akomodasi saja. Menurut pengadilan, meskipun Ritson merasa terganggu, pihak perusahaan tidak gagal memberi pelayanan.
Setelah maju ke meja hijau dan menunggu kasus berjalan, permohonan Ritson ternyata ditolak. Setelah meruntut kejadian, hakim memutuskan bahwa penolakan pemindahan kamar yang ditawarkan sebelumnya dianggap tidak masuk akal, serta biaya ganti rugi yang diajukan ditolak oleh pengadilan. (sna/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!