"Ke depan, industri pariwisata akan jadi industri favorit. Karena tidak akan habis. Bahkan, makin berkembang. Karena itu dibutuhkan tenaga-tenaga kepariwisataan yang kompeten di bidangnya," ujar Arief, dalam keterangan tertulis, Kamis (18/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk mengolah SDM pariwisata, dibutuhkan sekolah seperti Poltekpar Medan ini. Karena industri pariwisata makin butuh tenaga SDM yang profesional," ungkapnya.
Menteri asal Banyuwangi itu menambahkan, Kemenpar memiliki target pada 2019, yaitu kunjungan wisatawan asing sebesar 20 juta. Sementara target jumlah devisa Rp 240 triliun serta perjalanan wisatawan dalam negeri sebanyak 275 juta.
"Kami berharap, pariwisata bisa memberikan kontribusi 15 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB)," harap Arief.
Sementara Direktur Poltekpar Medan Anwari Masatip mengatakan, wisuda ini adalah moment yang luar biasa. Menjadi kebanggaan bersama melihat putra dan putri telah menyelesaikan tahapan awal untuk menuju masa depannya.
"Di saat ini, pariwisata kita sedang menjadi pembicaraan dunia karena tingkat pertumbuhan, peluang tenaga kerja, serta peningkatan devisa bagi negara yang jumlahnya luar biasa signifikan. Oleh sebab itu, putra dan putri kebanggaan Bapak dan Ibu berada di jalur yang tepat," kata Anwari.
Anwari mengatakan tahun 2018 adalah tahun yang bersejarah, karena target kunjungan wisman ke Indonesia adalah 17 juta. Selain itu, karena selama 26 tahun, di tahun inilah terjadi perubahan status dari Akademi Pariwisata menjadi Politeknik Pariwisata.
Sejarah tidak berhenti di situ, karena pariwisata Indonesia telah menjadi core economy. Juga sebagai penghasil devisa terbesar kedua setelah CPO.
Bahkan, berdasarkan berita terbaru dari The World Travel & Tourism Council (WTTC), kekuatan pariwisata Indonesia menjadi peringkat ke 9 di dunia. Indonesia berhasil mengalahkan Thailand yang berada di peringkat ke 12, Filipina dan Malaysia di peringkat 13, Singapura di peringkat 16, serta Vietnam di peringkat 21.
"Inilah bukti kalau pariwisata kita sangat beken di mata dunia. Inilah bukti kerja paten pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga pendidikan pariwisata, dan asosiasi yang bahu membahu membangun pariwisata Indonesia," ungkapnya.
Untuk informasi, Poltekpar Medan dalam melaksanakan pendidikannya dibekali dengan program 3C, yakni Curriculum, Certification, and Centre of Excelent.
"Kurikulum dirumuskan berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professionals ASEAN), dan juga capaian pembelajarannya diselaraskan dengan Global Code of Etic of Tourism by UNWTO," papar Anwari.
Di Poltekpar Medan, sertifikasi telah berstandar UNWTO Tedqual untuk dunia. Kemudian sertifikasi CHE untuk pengajar juga bertaraf dunia. Sementara sertifikasi BAN-PT untuk program studi, sertifikasi AIPT untuk institusi, sertifikasi dosen untuk pengajar bertaraf nasional, ISO 9001:2015, dan LSP 1ST PARTY Akpar Medan.
"Centre of Excelent Poltekpar Medan dikhususkan untuk Geotourism dan Enterpreunership. Pada bulan Oktober 2018, kami melakukan kegiatan pelatihan dan pengabdian masyarakat sebanyak 14 kelompok. Fokus kegiatan di Humbahas, peresmian Inkubator Bisnis Mahasiswa pada saat Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI pada bulan September 2018," papar Anwari.
Tahun ini, wisuda mengambil tema 'The Millenials Determining The Future of Indonesian Tourism'. Artinya, generasi milenial adalah generasi yang sangat akrab dengan teknologi, competitiveness, kritis, serta mandiri dan berkontribusi terhadap lingkungan sekitarnya.
Mahasiswa yang diwisuda Poltekpar Medan terdiri dari 31 orang lulusan Diploma IV, dan 286 orang lulusan Diploma III. Wisudawan terbaik tahun 2018 diraih Masrani Grace, anak dari Amir Hutapea. Masrani mendapat IPK 3,56 (terpuji) dari program studi Manajemen Divisi Kamar (MDK).
Berdasarkan hasil tracer study, sebanyak 77% lulusan ini telah bekerja di sektor pariwisata. Sisanya, 23% dalam proses menunggu mendapatkan pekerjaaan selama 3,5 bulan ke depan. (mul/mpr)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!