Sebelumnya, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat berkeinginan untuk menutup keseluruhan TN Komodo selama setahun untuk menjaga habitat Komodo dan ketersediaan rusa yang disebutnya kian menipis.
Dalam rapat hari Rabu ini di lantai 8 ruang rapat Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) KLHK, Jakarta (6/2/2019), Dirjen KSDAE KLHk Wiratno beserta Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan NTT, Alexander Sena serta sejumlah stakeholder terkait sampai pada putusan baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang sesegera mungkin Juli akan ada keputusan terkait penutupan sementara TN Komodo. Ditutup atau tidak ditutup alasannya apa," ujar Wiratno.
Tak hanya itu, lingkup penutupan juga dipersempit dari yang tadinya di TN Komodo menjadi hanya di Pulau Komodo. Apabila semua data telah diperoleh dan penutupan dirasa perlu, wacananya akan dimulai pada awal tahun depan.
"Rencana penutupan Pulau Komodo untuk tujuan wisata, dapat dilakukan setelah adanya hasil dari tim terpadu dan berlaku mulai Januari 2020," ujar Wiratno.
Terkait wisatawan yang telah memesan paket wisata ke Pulau Komodo, Wiratno menyebut bahwa wisatawan masih dapat berkunjung ke destinasi di luar Pulau Komodo apabila rencana penutupan jadi dilakukan. (wsw/fay)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol