Acungan jempol pun diberikan Menteri Pariwisata Arief Yahya yang menilai famtrip menjadi pembuktian kekuatan pariwisata Jawa Timur, khususnya Surabaya.
Selain itu, Arief juga mengategorikan famtrip itu sebagai selling. Dalam framework BAS (Branding, advertising, selling) menjadi salah satu rumus strategi promosi pariwisata yang efektif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, vlogger pemilik akun youtube Monyoku Hafidh Akbar yang juga diajak mengunjungi Museum House of Sampoerna, Masjid Cheng Ho, serta Wisata Mangrove Wonorejo mengaku takjub akan sejarah yang masih tersimpan di kota Surabaya.
"Ini keren. Destinasi sejarah di Surabaya sangat kuat. Banyak spot-spot foto yang bagus untuk dieksplore. Seperti House of Sampoerna. Banyak cerita dibalik sebuah pabrik rokok terkenal yang legendaris ini," ucap Hafidh Akbar.
Ia juga menambahkan, sebagai kota besar Surabaya mampu merawat eksistensi bangunan bersejarahnya. Meski telah modern, tetapi tidak serta merta menggerus keberadaan bangunan bersejarahnya. Hal tersebut yang menjadikan Surabaya sebagai destinasi heritage yang luar biasa.
Bahkan paket wisata haritage menjadi menu yang paling laris saat kapal pesiar wisatawan mancanegara (wisman) datang.
Soal wisata kuliner sudah pasti ikut masuk ke dalam program city tour. Seluruh peserta diajak berwisata kuliner khas Surabaya di Rumah Makan Bu Rudy yang menjadi salah satu destinasi kuliner terkenal di Surabaya.
"Pisang gorengnya, beda dengan yang lain. Apalagi nasi udang empalnya. Enak banget," ungkap Humas GenPI Nasional Ang Tek Khun yang ikut dalam rombongan famtrip.
Kepala Disbudpar Jatim, Sinarto mengatakan, famtrip kali ini sengaja diset untuk menciptakan perjalanan wisata yang menyenangkan. Semua digiring untuk mendapatkan angle-angle menarik. Apalagi yang ikut famtrip kali ini para penggiat media sosial (medsos) yang menjadi sarana yang baik dalam berpromosi, terutama untuk wisatawan milenial.
"Kita sengaja menciptakan sebuah famtrip untuk mengangkat destinasi- terbaik yang dimiliki Jawa Timur (Jatim). City tour ini salah satunya. Dengan itu diharapkan kekuatan pariwisata Jatim akan semakin terkenal," ungkapnya.
Selain itu, Ketua Pelaksana Calender of Event 2019 Kemenpar Esthy Reko Astuti sangat mengapresiasi upaya Dinas Pariwisata Jatim menggelar famtrip untuk meramaikan gelaran MITF 2019. Menurutnya famtrip merupakan cara pintar untuk mempromosikan pariwisata Jatim.
"Ini sangat bagus. Karena tidak bisa dipungkiri sosmed saat ini adalah cara paling efektif dalam mempromosikan pariwisata Indonesia. Blogger, vlogger, selebgram, youtuber, pegiat sosmed, kini sudah bermetamorfosis menjadi media. Mereka adalah channel penyampai pesan yang makin efektif dan punya impact signifikan," ungkap Esthy. (ega/ega)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum