Selepas asar, masyarakat mulai berdatangan ke Masjid Darussalam, Serengan, Solo. Mereka berduyun-duyun antre untuk mendapatkan bubur samin legendaris khas Banjarmasin.
Dengan membawa rantang, mereka rela menunggu sampai bubur samin matang dan siap dibagikan. Saat matang, satu per satu rantang milik warga pun diisi bubur samin yang lezat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Setiap Ramadhan wajib ke sini. Kalau belum ke sini, rasanya selalu kepikiran. Tidak masalah antre lama," kata warga Pasar Kliwon, Solo, Pramono, Selasa (7/5/2019).
Wajar jika bubur ini menjadi incaran masyarakat. Sebab rasanya memang khas dan sulit ditemukan di luar bulan Ramadhan.
Untuk memperoleh rasa yang enak dengan porsi besar tentu perlu proses tidak cepat. Pengurus masjid mulai menyiapkan bahan makanan dan mengolahnya sejak pukul 10.00 WIB.
Belasan orang secara bergantian mengaduk bubur yang dimasak dalam bejana besar. Bubur baru selesai dimasak setelah lebih dari lima jam.
"Bubur dibuat dari beras, sayuran, bumbu rempah, irisan daging sapi, dan yang khas pakai minyak samin," kata Ketua Takmir Masjid Darussalam, HM Rosyidi.
![]() |
"Dulu hanya 15 kg beras per hari. Tahun ini 50 kg beras disediakan untuk sekitar 1.100 porsi. 900 porsi di antaranya dibagi untuk masyarakat," ungkap dia.
Panitia juga menyediakan 200 porsi bubur samin spesial untuk jemaah yang berbuka di masjid. Khusus di masjid, bubur samin disajikan bersama sambal dan kurma. Minumnya pun disediakan secangkir kopi susu.
Bagi traveler yang tengah liburan di Solo, tentunya bisa memasukkan Masjid Darussalam di Serengan sebagai tempat ibadah sekaligus berbuka. Nikmatnya berbagi. (rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol