Kisah Airbus Membangun Kerajaan Pesawat dari Keluarga A300

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Airbus Membangun Kerajaan Pesawat dari Keluarga A300

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Selasa, 04 Jun 2019 22:50 WIB
Airbus A300 (Airbus/CNN)
Toulouse - Bagaimana Airbus A300 bisa mengubah wajah penerbangan dunia? Inilah kisah dari pesawat yang mampu membangun kerajaannya.

Melansir CNN, Selasa (4/6/2019), pada tahun ini ada sekitar 4 miliar penumpang pesawat, dan sebagian besar dari mereka akan bepergian dengan Airbus atau Boeing. Kedua perusahaan ini telah mendominasi pembuatan pesawat selama setengah abad.

Perusahaan asal AS, Boeing memang jadi pemimpin kedirgantaraan dunia karena telah ada sejak 1916 dan saingannya dari Eropa, Airbus muncul jauh kemudian. Setelah Perang Dunia II, perusahaan-perusahaan Amerika mendominasi industri penerbangan dan, pada akhir 1960-an, sebuah konsorsium pabrikan dirgantara Eropa, yang saat itu dikenal sebagai Airbus Industrie, berkumpul sebagai penantang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 29 Mei 1969, di Paris Air Show, sebuah perjanjian bersejarah ditandatangani antara Menteri Transportasi Prancis Jean Chamant dan Menteri Urusan Ekonomi Jerman Karl Schiller. Airbus Industrie akan mengembangkan pesawat jet bermesin ganda berbadan lebar pertama di dunia, yakni Airbus A300.

Ringan dan efisien

Ada beberapa inovasi yang membuat pesawat ini istimewa. Tubuh lebar dan kabin ada di atas mampu mengangkut penumpang dan kargo secara bersamaan. Itu memungkinkan maskapai untuk meningkatkan keuntungan.

Sayap A300 dirancang oleh Hawker Siddeley, memberi daya angkat yang cukup bagi pesawat untuk naik dan mencapai ketinggian jelajah lebih cepat dari pada pesawat penumpang lainnya pada saat itu. Efeknya, memberi waktu lebih banyak ke pramugari dalam melayani penumpang.

A300 bisa menampung 270 penumpang dengan jangkauan 1.200 mil laut dan dirancang untuk melayani rute jarak pendek hingga menengah. Karena memiliki dua mesin, standarnya dulu bermesin tiga, maka akan lebih ringan dan lebih efisien dari pada jenis Lockheed L-1011 TriStar dan McDonnell Douglas DC-10 dari AS.

(Airbus/CNN)(Airbus/CNN)

Konstruksi

Sayap A300 dibikin di Inggris, kemudian diangkut ke Bremen, Jerman. Bagian ini kemudian dikirim ke Lemwerder, Jerman dan bersama bagian belakang badan pesawat lalu diterbangkan ke pabrik perakitan akhir di Toulouse, Prancis.

Mesinnya sendiri berasal dari AS dan bagian ekornya dari Spanyol, lalu kotak sayap tengah dan hidung dibikin di kota-kota Prancis, St Nazaire dan Nantes. Konvoi bagian-bagian pesawat ini selalu menarik orang di jalanan, sebuah tradisi Airbus, hingga kini orang-orang akan keluar rumah untuk melihat komponen raksasa A380 tiba.

BACA JUGA: Rumitnya Merakit Pesawat Raksasa Airbus A380


Peluncuran

A300B diluncurkan resmi ke publik di Prancis pada 28 September 1972 dalam sebuah upacara bersama dengan pesawat bersejarah Eropa lainnya, yakni Concorde. A300B melakukan penerbangan pertamanya satu bulan kemudian, pada Oktober 1972 yang menguji keandalan pilot Max Fischl dan Bernard Ziegler.

Pesawat memasuki layanan dengan Air France pada Mei 1974. Memang penjualannya sedikit melambat pada awalnya, dan tidak jelas apakah Airbus akan bertahan.

Pesawat tiga mesin masih menjadi standar industri dan ada keraguan apakah pesawat dua mesin itu dapat terbang dengan aman membawa penumpang di rute jarak jauh. Harapan muncul pada tahun 1977 ketika Eastern Airlines yang berbasis di AS memberi A300 kesempatan dengan menyewa empat pesawat selama enam bulan yang akhirnya malah dibeli dan memesan 19 buah lagi.

(Airbus/CNN)(Airbus/CNN)

Ekspansi

Satu dekade setelah kelahiran A300, keluarga Airbus berkembang dengan A310 mengudara pada tahun 1982 dan A300-600 pada tahun 1983. A310 adalah pesawat yang lebih pendek, tempat duduknya berjumlah 218 buah dalam konfigurasi dua kelas.

Lalu ada A300-600, memperkenalkan sayap yang lebih baik yang menampilkan trailing edge. A300/A310 menelurkan banyak varian, tetapi dua menonjol karena paling menarik.

Ada Airbus A300 Zero-G, pesawat dengan gravitasi rendah yang digunakan untuk melatih para astronot. Dan kemudian ada A300-600ST Beluga, pesawat versi besar berbentuk paus untuk pengiriman barang berbentuk dari A300-600. Pesawat ini digunakan untuk mengangkut suku cadang Airbus dari pabrik ke tempat perakitan akhir.

Warisan

"Warisan A-300 terletak di inovasi dan penerapannya, di bidang struktur komposit, ujung sayap untuk pengurangan hambatan, sinyal listrik untuk kontrol sekunder dan kendali pusat gravitasi," kata Ruxandra Botez, peneliti pemodelan pesawat dan teknologi simulasi di University of Quebec Kanada.

Itu adalah pesawat penumpang pertama yang menggunakan bahan komposit, dengan plastik yang diperkuat serat dan digunakan di sirip ekornya. Kemudian, itu menjadi standar baru dalam pembuatan pesawat, kata Luigi Martinelli, profesor teknik mesin dan kedirgantaraan di Universitas Princeton.

Lalu dikenalkan pula ruang kokpit yang hanya butuh dua orang dan menghilangkan seorang insinyur penerbangan di dalam pesawat. Itu juga memelopori kontrol fly-by-wire, meningkatkan penanganan dan keselamatan.

(Airbus/CNN)(Airbus/CNN)

Masih dalam layanan

Pada tahun 1977, A300B4 menjadi pesawat yang sesuai ETOPS pertama. Yang menarik adalah pesawat itu memenuhi syarat untuk terbang.

CEO Airbus Guillaume Faury mengatakan dalam sebuah pernyataan di ulang tahun ke-50, bahwa Airbus telah menjadi etalase integrasi Eropa. Karena ada proyek kolaborasi Eropa yang diluncurkan bersama, yakni Concorde yang telah melambungkan imajinasi publik dan A300 yang dapat diandalkan.

Saat pembangunan A300 berhenti pada 2007, sebanyak 561 pesawat telah dibuat. Banyak yang masih beroperasi hingga kini.

Sebagian besar A300 digunakan sebagai pesawat angkut, UPS Airlines dan FedEx Express sebagai operator terbesarnya. "Sebagai kapten di A300 selama 17 tahun, saya adalah penggemar sejati dan pendukung pesawat. Keandalan, kinerja dan kenyamanannya jadi bukti," kata Kapten UPS Airlines Mark Melder. (bnl/aff)

Hide Ads