"Kunci dalam grand strategi pariwisata era industri 4.0 adalah SDM, dan ini sebagaimana program yang ditetapkan Presiden Jokowi tahun ini yakni fokus pada SDM," kata Menteri Pariwisata, Arief Yahya dalam keterangan tertulis, Jumat (5/7/2019).
Menurut Arief, langkah ini harus dilakukan karena pangsa pasar paling potensial dari pariwisata adalah generasi milenial. Ketidaksiapan dari SDM pariwisata justru membuat pangsa pasar potensial ini akan menjadi tidak terlihat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Ketua Pelaksana Rakornas II, Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, Rakornas kali ini membahas 3 tema dalam Digital Tourism 4.0. Pertama adalah Curriculum & Delivery Method for Digital Tourism. Tema ini membahas Digital Competence Framework: Best Practice, Digital Curriculum Framework, dan Delivery Method. Kedua adalah Training WIDI Champion 4.0 dan yang terakhir adalah Rencana Implementasi Training WIDI Champion 4.0.
Narasumber yang dihadirkan ada Yuswohady dan Priyantono Rudito(Advisor to MoT), Wawan Dhemanto (SBM ITB/Tim Penyusunan Kurikulum Digital), Elidjen (Binus University/Knowledge Management & Innovation Director), Indrawan Nugroho (Corporate Innovation Asia), dan Rukhsana (Expert/Deloitte Digital Philippine).
"Dari penyelenggaraan Rakornas II tersebut diharapkan bisa dihasilkan masukan untuk menentukan arah kebijakan dan strategi pengembangan SDM pariwisata dalam jangka pendek dan menengah. Di sisi lain bisa dilakukan penerapan program transformasi SDM pariwisata pada 5 unsur pentahelix (akademisi, industri, pemerintah, komunitas, dan media) untuk menuju industri pariwisata berkelas dunia," katanya.
Tenaga Ahli Bidang Manajemen Strategis Kemenpar, Priyantono Rudito mengutarakan hal yang sama. Menurutnya jika sektor pariwisata saat ini memasuki Tourism 4.0 yakni Millennials Tourism, maka membangun SDM-nya pun harus go digital. Inisiatif ini diarahkan untuk menarik segmen millennial travelers yang tumbuh pesat dan nilai devisanya sangat besar.
"Kita tahu millennial travelers adalah segmen yang tech-savvy sehingga pas jika diberi sentuhan teknologi 4.0. Kalau kita tidak menggunakan cara-cara digital sudah barang tentu kita tertinggal oleh para pesaing kita. Malaysia saja berambisi akan menarik wisman hingga empat kali lipat dari sekitar 25 miliar dolar AS saat ini menjadi 110 miliar dolar AS di tahun 2030 dengan digitalisasi sektor pariwisatanya," pungkasnya.
(prf/ega)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum