Setelah melaksanakan malam resespsi pengukuhan tamu kehormatan Warga Suku Tengger, di Pendopo Agung Desaa Ngadsari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Rabu malam 17/7, warga Suku Tengger akhirnya menggelar ucapara 'Yadnya Kasada' di Pura Luhur Poten, areal Kaldera lautan pasir Gunung Bromo.
Dalam ritual tahunan ini, warga dari 4 kabupaten membawa 'Ongkek' atau aneka hasil bumi, dan sesajen ke dalam Pura untuk dimantrai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di dalam pure, Ongkek tersebut dimantrai secara bersama oleh para dukun pandita perwakilan dari 36 desa, yang ada di kawasan lereng Gunung Bromo. Usai dimantrai, selepas pukul 03 : 30 dini hari, aneka hasil bumi dan sesajen pun kemudian dibawa menuju gunung Bromo, untuk dilarung ke kawah.
![]() |
Selain itu dalam Yadnya Kasada kali ini, ada 7 orang yang dilantik menjadi dukun pandita. 4 Dari Pasuruan, dan 3 dari Probolinggo.
Sementara dalam upacara Yadnya Kasada yang berlangsung Kamis dini hari (18/7/2019), suhu udara di sekitar Gunung Bromo mencapai 5 sampai 8 derajat Celcius.
BACA JUGA: Sehari Menikmati Keindahan Gunung Bromo, Bisa Kok!
Salah seorang pengunjung Bromo, Ade Rizky mengatakan, meski suhu udara cukup dingin namun melihat prosesi adat di Bromo sangat menarik. Ia mengaku terkesan, dengan adat masyarakat Suku Tengger lereng Bromo, dimana masih lestari sampai saat ini.
"Luar biasa adatnya, menarik sekali dan patut dipertahankan karena ini bagian dari identitas bangsa," ungkapnya.
Sekedar informasi, upacara Yadnya Kasada merupakan penghormatan warga terhadap leluhurnya, yakni pasangan suami istri, Roro Anteng dan Joko Seger.
![]() |
Keduanya rela mengorbankan anak ke-25, yakni Raden Kusuma untuk dilarung ke dalam kawah Gunung Bromo. Raden Kusuma dikorbankan untuk menepati janji pasutri keturunan Kerajaan Majapahit itu, kepada Sang Hyang Widhi.
Dan sebagai ungkapan penghormatan itu, Warga Suku Tengger lantas melarung hasil bumi ke kawah Gunung Bromo. Menariknya, aneka hasil bumi dan sesajen yang dibuang kedalam kawah justru menjadi rebutan warga. Bahkan banyak warga dari luar kawasan Bromo, sengaja naik ke puncak kawah sejak malam hari sebelumnya, menunggu sedekah bumi dilarung.
"Kalau dapet, sesajinya buat dimakan, sayur sama buah-buahan bisa dijual mas. Tahun kemarin saya bisa dapat 80 ribu, kalau sekarang belum dihitung," kata Sutikno (40), salah seorang pemburu ongkek.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit