"Bagaimana caranya Tanara bisa menjadi destinasi pariwisata? Tentunya harus ada unsur pentahelix. Tidak mungkin hanya dikerjakan pengurus pesantren saja. Harus ada akademisi, bisnis atau industri, government atau pemerintah, komunitas, dan media," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (15/8/2019).
Oneng juga mengimbau agar generasi milenial untuk dilibatkan dalam pengembangan potensi wisata tersebut. Karena, generasi itulah yang akan membantu mengenalkan dan mengangkat destinasi di dunia maya, dan imbasnya bisa dikenal lebih luas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal yang juga tidak kalah penting, kata Oneng adalah memetakan pasar. Menurutnya bicara mengenai potensi pariwisata tidak akan bisa dipisahkan dari pasar, diperlukan rencana pengembangan wisata yang tersasar.
"Berbicara mengenai pariwisata, berarti kita juga bicara pasar. Karena, tanpa pasar tidak akan ada pariwisata. Kalau hanya membuat destinasi tapi tidak ada yang datang, kan jadi sia-sia. Kita harus kenali pasar dulu, baru kembangkan produknya," jelasnya.
Dia menilai dngan disusunnya masterplan pengembangan Wisata Religi Kabupaten Serang oleh Kementerian Pariwisata, maka nanti akan terpetakan potensi pasar wisatawannya.
"Kemenpar hadir karena Tanara punya potensi yang luar biasa. Khususnya, untuk mengembangkan wisata religi. Tapi, memang masih ada yang harus dibenahi. Namun intinya, bagaimana kita sama-sama memahami konsep wisata religi," sebutnya.
Wanita berhijab itu mengatakan, pariwisata memberikan harapan bagi masyarakat. Bahkan, Presiden menyampaikan jika pariwisata harus jadi nomor 1 untuk kesejahteraan masyarakat. Namun, hal itu akan susah untuk dicapai jika tidak ada komitmen dari masyarakat sendiri.
"Pariwisata itu cara mudah dan murah untuk mendapatkan income. Bukan hanya bagi devisa negara. Tetapi juga PAD (Pendapatan Asli Daerah). Yang harus dipikirkan dari pariwisata adalah bagaimana masyarakat bisa bahagia dan sejahtera," paparnya.
Oneng menambahkan, pariwisata bisa dikelola masyarakat, komunitas atau lembaga tertentu. Dan bisa jadi besar bila ada komitmen di dalamnya. Namun, harus diketahui apa potensi yang bisa dikembangkan.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan Kemenpar akan memberikan dukungan buat Tanara. Karena, hal tersebut menjadi bagian dari strategi untuk menjaring wisatawan mancanegara.
"Wisata religi bisa dikembangkan di Tanara, dengan pengembangan storytelling, Tanara bisa mengangkat potensi daerahnya. Khususnya, potensi wisata religi dan bisa turut mendatangkan wisatawan mancanegara," paparnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, juga mengingatkan pentingnya 3A (aksesibilitas-amenitas-atraksi) dalam mengembangkan sebuah destinasi.
"3A itu faktor utama yang harus diperhatikan jika ingin mendatangkan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara. Tanara harus memikirkan apa atraksi yang bisa dinikmati wisatawan. Kemudian bagaimana akses menuju ke sana. Yang tidak kalah penting adalah amenitas. Kembangkan hal-hal itu bersama stakeholder, dan rangkul pentahelix agar semakin cepat pengembangannya," jelasnya.
(prf/ega)
Komentar Terbanyak
Hilangnya Si Penjaga Keselamatan, Ketika Museum Dirusak dan Dijarah
Mengenal Kereta Lambat yang Dinaiki Kim Jong Un ke China
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo