"Pendakian ini jauh jauh hari sudah disiapkan awalnya memang di Gunung Slamet, (melalui) jalur baturaden. Akhirnya dialihkan ke Gunung Merbabu karena status gubung Slamet aktif dan tutup," kata Ketua Wijayakusuma Pecinta Alam (Wikupala), Universitas Wijayakusuma (Unwiku) Purwokerto saat dihubungi detikcom Jumat (16/8/2019).
Dia menjelaskan jika Wikupala sendiri sudah setiap tahunnya melakukan pendakian merah putih saat 17 Agustus untuk mengibarkan bendera merah putih dalam upacara yang dilaksanakan di puncak gunung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini merupakan pendakian merah putih yang ke 9 dengan 13 anggota yang melakukan pendakian di Gunung Merbabu," ucapnya.
Sementara menurut Koordinator SAR Pos Bambangan Purbalingga, Slamet Ardiansyah mengatakan, biasanya pada momentum peringatan HUT Kemerdekaan tahun-tahun sebelumnya, tercatat hingga ribuan orang mendaki gunung tertinggi di Jawa Tengah tersebut.
"Jalur masih ditutup karena statusnya masih level II, karena sudah tahu statusnya level II, para pendaki (memilih) naik ke gunung yang dibuka, seperti Gunung Sindoro, Prau dan Merbabu," ujar Slamet.
BACA JUGA: Gunung Slamet Berstatus Waspada, Ini Imbauan Buat Pendaki
Tidak adanya perayaan HUT Kemerdekaan di puncak Gunung Slamet juga ditegaskan oleh Junior Manajer Bisnis Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur Sugito. Dia mengatakan jika jalur pendakian Gunung Slamet hingga saat ini masih ditutup.
"Jalur pendakian yang kami kelola masih ditutup, (sehingga) tidak ada peringatan 17-an di puncak," ujarnya.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Tak Lagi Jadi Menkeu, Sri Mulyani Sibuk Liburan ke Yogya
Kisah Pengkhianat Mataram, Makamnya Diinjak-injak Orang Setiap Hari
Desa Cantik Tempat El Rumi Melamar Syifa Hadju