Hati-hati Membuang Struk Belanja Toko Duty Free di Bandara!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Hati-hati Membuang Struk Belanja Toko Duty Free di Bandara!

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Rabu, 21 Agu 2019 12:10 WIB
Ilustrasi toko duty free bandara (dok. Istimewa)
Phuket - Traveler mesti hati-hati kalau membuang struk belanja toko Duty Free bandara. Di lembaran kertas itu bisa jadi ada informasi berharga yang bisa disalahgunakan.

Sepintas, struk belanja dari Toko Duty Free Bandara tampak seperti lembaran kertas tak berharga yang sering traveler buang di tempat sampah. Tapi jika diperhatikan, di lembaran kertas tak berharga tersebut, bisa jadi tertulis informasi pribadi milik traveler yang bisa disalahgunakan oleh orang jahat.

Dihimpun detikcom dari beberapa sumber, Rabu (21/8/2019), seorang traveler bernama Colin Ahearn dari Perth, Australia baru menyadari hal tersebut saat dirinya berpergian dari Kuala Lumpur menuju ke Phuket, Thailand.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di toko Duty Free Bandara KLIA, Colin dan istrinya sempat membeli sebotol vodka dan minuman beralkohol lainnya. Setelah tiba di Phuket, Thailand, saat istri Colin hendak membuang struk belanja tersebut, ternyata dia menyadari ada informasi penting yang tertulis di sana.

Dalam lembaran struk itu, selain tertulis nominal pembelanjaan, tertulis juga informasi penting berisi nama lengkap Colin, jenis kelamin, tanggal lahirnya, nomor passport hingga rute penerbangan yang dinaikinya.

Struk belanja duty free memuat data pribadi traveler (dok. Istimewa)Struk belanja duty free memuat data pribadi traveler (dok. Istimewa)


Data-data tersebut ikut tercetak di struk belanja toko Duty Free karena Colin memang harus menyerahkan paspor dan boarding pass saat berbelanja di toko tersebut. Colin dan istrinya pun takut bagaimana kalau data-data ini jatuh begitu saja ke orang yang punya niat jahat.

"Kalau kamu membuangnya begitu saja di tempat sampah, orang lain bisa mendapatkan nomor paspor kamu, nama lengkap, tanggal lahir, hingga kewarganegaraan. Jika seseorang menelusuri informasi itu, dia bisa dengan mudah mendapat detail pribadimu," ungkap Colin.

Colin dan istrinya pun membagikan informasi ini lewat laman Facebook lewat sebuah video pendek. Respon traveler pun cukup beragam. Mayoritas traveler paham akan ketakutan Colin tentang pencurian data oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Menurut salah seorang ahli, kasus pencurian identitas kerap terjadi terutama ketika orang tersebut berpergian ke luar negeri. Ada baiknya traveler selalu waspada dengan data-data pribadi yang tidak seharusnya diumbar ke publik.





(wsw/fay)

Hide Ads