Ombak-ombak Rote Idaman Peselancar Dunia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tapal Batas

Ombak-ombak Rote Idaman Peselancar Dunia

Afif Farhan - detikTravel
Sabtu, 14 Sep 2019 22:35 WIB
Surfing di Rote (Istimewa)
Rote - Bukan cuma Nias, Banyuwangi atau Bali. Rote juga masuk dalam daftar destinasi idaman para peselancar dunia. Ombaknya menggoda!

"Rote terkenal sebagai destinasi surfing peselancar dunia. Para peselancar dari Eropa, Australia bahkan Amerika Serikat datang untuk berselancar ke sini," kata Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu kepada Tim Tapal Batas detikcom bersama Bank Rakyat Indonesia (BRI) baru-baru ini.

BACA JUGA: Tempat Presiden Jokowi Cuci Muka di Ujung Selatan Indonesia

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Paulina, Rote memiliki beberapa pantai yang memiliki ombak dengan gelombang panjang. Ombaknya pun bisa setinggi sampai 4 meter.

"Beberapa tempat surfing di Rote adalah Pantai Nemberala, Pantai Bo'a dan Pulau Ndana," terangnya.

Turis di Pantai Nemberala untuk setelah surfing (Abdul Haris/detikcom)Turis di Pantai Nemberala untuk setelah surfing (Abdul Haris/detikcom)


Menariknya, tempat-tempat surfing tersebut lokasinya bukan di dekat bibir pantai melainkan di tengah laut. Sehingga, para peselancar harus menyewa kapal dulu lalu beraksi di atas papan selancar.

"Kita punya kompetisi surfing internasional. Hampir sepanjang tahun, ombak-ombak Rote bisa dijajal," kata Paulina.

Nemberala dan Bo'a, spot surfing di Rote (Istimewa)Nemberala dan Bo'a, spot surfing di Rote (Istimewa)


Tim Tapal Batas detikcom pun mendatangi Pantai Nemberala. Berada di Kecamatan Rote Barat, perjalanan ke sana bisa ditempuh naik mobil sekitar 1 jam dari Kota Ba'a (berada di Kecamatan Lobalain dan merupakan kota terbesar di Kabupaten Rote Ndao).

Terlihat memang, lebih banyak turis mancanegara dibanding wisatawan domestik. Mereka menenteng papan surfing, lalu menyewa kapal untuk mendatangi ombak.

(Istimewa)(Istimewa)


Dari tepian pantai saja, tampak terlihat ombaknya yang besar. Biasanya, para peselancar akan surfing pada pukul 10.00 waktu setempat dan di sore hari kala senja.

BACA JUGA: Kisah Batu yang Berpindah-pindah, dari Maluku Sampai ke Rote

Meski begitu, promosi wisata surfing di Rote tampaknya perlu dipromosikan lebih maksimal baik dari pihak Pemkab dan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pariwisata. Sebab, surfing dapat menjadi potensi wisata Rote yang akan mengundang banyak peselancar dunia.

Selamat datang di Rote, selamat menaklukkan ombaknya!

Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com




(aff/aff)

Hide Ads