Terletak di Kelurahan Kampung Baru, ada kawasan hutan mangrove yang bisa disambangi traveler bila ibu kota baru sudah pindah ke Penajam Paser Utara. Hutan mangrove ini luasnya mencapai 20 hektar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasinya pun berdekatan dengan Pantai Tanjung Jumlai. Cuma papan penunjuknya hanya berukuran kecil saja. Jadi hati-hati saja jangan sampai terlewat.
![]() |
Saat detikcom datang, suasana di Ekowisata Hutan Mangrove Penajam Paser Utara ini begitu sepi dan sunyi. Hanya saya sendiri saja sore itu, tidak ada pengunjung lain.
Setelah berjalan kaki kurang lebih 10 menit masuk ke dalam kawasan hutan, bulu kuduk lama-lama berdiri juga. Beruntung ada Basri, driver sekaligus pemandu saya hari itu ikut menyusul ke dalam.
Hutan Mangrove ini sendiri sangat Instagramable. Hijau dan asri. Sejuk dan menyegarkan. Traveler bisa berjalan-jalan di atas jembatan kayu yang dibangun membelah hutan mangrove ini. Atau traveler bisa juga naik ke menara pandang untuk menikmati pemandangan hutan mangrove dari atas ketinggian.
Ada banyak jenis mangrove yang ditanam di hutan ini. Di antaranya Avicenna, Rizhopora, Sonneratia hingga Catappa. Kabarnya di hutan ini juga tinggal beberapa jenis satwa seperti monyet ekor panjang hingga bekantan. Tapi saat saya datang, mereka tidak menunjukkan batang hidungnya.
![]() |
Karena senja sudah semakin tergelincir dan langit mulai gelap, saya memutuskan untuk meninggalkan kawasan ekowisata hutan mangrove ini. Mungkin saya datang di waktu yang salah karena tidak ada orang lain yang berkunjung ke sini selain saya.
Seharusnya saya datang di hari libur sehingga bisa bertemu dengan pengunjung yang lain. Mungkin di lain waktu saya akan kembali lagi, saat kawasan wisata ini ramai karena ibu kota negara sudah pindah ke Penajam Paser Utara.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol