"Sampai pukul 18.30 wib sore ini tinggal terdapat titik karhut di 1 (satu) lokasi yaitu di Ungup-Ungup menuju arah Aruh, Pasrujambe," kata Achmad Arifin, Plt Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas, Balai Besar TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) kepada detikcom, Jumat (27/9/2019).
Menurut Arifin, lokasi tersebut cukup jauh dari jangkauan tim, kurang lebih 17 km dari Posko Ranupani. Medannya sangat terjal sehingga tim masih melakukan pemantauan dan koordinasi lebih lanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: (dok Balai Besar TNBTS) |
"Sedangkan titik-titik api yang sudah berhasil dipadamkan berada di lokasi Gunung Kepolo, Arcopodo, Kelik, Watu Pecah, Watu Rejeng, Ayek-ayek, Pusung Gendero, Ranu Kumbolo, Pangonan Cilik, Oro-oro Ombo dan Watu Tulis dengan area terdampak seluas 80,1 hektar," terang Arifin.
Personil pemadaman sampai dengan hari ini total berjumlah 329 orang terdiri dari Petugas TNBTS, BPBD Prop Jatim, BPBD Lumajang, Kodim/Koramil Lumajang, Tim Kobra Polres Lumajang, Saver, Pramuka Peduli, Gimbal Alas, Komunitas Porter, Masy Relawan Indonesia ACT, Masy Mitra Polhut, Manggala Agni, Tim Evakuasi Mandiri Ranupani, Pasrujambe, Duwet dan masyarakat desa skitarnya.
"Sore ini kondisi cuaca di lokasi gerimis dan berkabut dan semoga segera turun hujan untuk membantu pengendalian akhir kebakaran hutan," kata Arifin.
Foto: (dok Balai Besar TNBTS) |
Pada hari sebelumnya, Kamis (26/9) siang turut hadir ikut memantau kebakaran hutan di Posko ranupani TNBTS, Wakil Bupati Lumajang didampingi Dinkes Lumajang, Ka BPBD Lumajang dan Dandim 0821 Lumajang.
Dalam kunjungan tersebut Ketua BPBD Lumajang menyebut kategori kebakaran di Gunung Semeru belum masuk kategori bencana dikarenakan belum berdampak kepada masyarakat sekitar (seperti asap dan api menjalar ke pemukiman dan lahan pertanian). Sedangkan Dandim Lumajang, meyerukan dan mengajak untuk bersama-sama bermunajat melaksanakan salat Istisqo (salat meminta hujan).
"Prinsip pemadaman dan pengendalian kebakaran hutan adalah 'safety first' dengan mengutamakan keselamatan tim, memadamkan area yang terjangkau, memperhatikan arah dan kecepatan angin serta pembuatan sekat bakar," tutup Arifin.
(aff/aff)












































Foto: (dok Balai Besar TNBTS)
Foto: (dok Balai Besar TNBTS)
Komentar Terbanyak
Melihat Gejala Turis China Meninggal di Hostel Canggu, Dokter: Bukan Musibah, Ini Tragedi
PB XIV Purbaya Hadiahi Kenaikan Gelar buat Pendukungnya, Tedjowulan Merespons
Makam Ulama Abal-abal di Lamongan Dibongkar, Namanya Terdengar Asing