Pada beberapa kesempatan tahun ini Arief Yahya, Menteri Pariwisata 2014-2019, sudah sempat menyoal tiket pesawat yang dianggap masih kelewat mahal. Apalagi hal itu dianggap berimbas pada penurunan jumlah wisatawan sebesar 30 persen.
Sehubungan dengan itu, pegiat pariwisata Taufan Rahmadi menyatakan bahwa urusan tiket pesawat ini akan menjadi salah satu Pekerjaan Rumah (PR) yang mesti segera dikerjakan Menparekraf Wishnutama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rasanya tidak adil kita ini masih kalah dengan negara-negara lain. Bagaimana mungkin tiket Jakarta-Lombok bisa jauh lebih mahal dari Jakarta-Singapura atau Jakarta-Thailand. Orang jadi mikir lebih baik liburan ke Singapura atau Thailand daripada ke Lombok," katanya.
Menurutnya, Wishnutama harus berani mengambil sikap untuk mengatasi masalah tiket pesawat mahal, khususnya untuk 10 destinasi wisata prioritas.
"Ini yang kita harapkan, sosok Menteri Pariwisata yang mampu meyakinkan pelaku industri penerbangan, maskapai penerbangan untuk 10 destinasi wisata prioritas ini tiketnya murah. Bilang jangan mahal-mahal jual tiket" ujar Taufan.
Terkait tiket pesawat ini, Kemenparekraf memang tak bisa berjuang sendiri. Butuh sinergi dengan kementerian lain, khususnya Kementerian Perhubungan. Presiden RI Joko Widodo sendiri sudah secara khusus menyatakan agar Kemenhub dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga dapat memberikan sokongan buat sektor pengembangan pariwisata di Indonesia
"Kita harapkan Pak Basuki (Menteri Perhubungan) dan Pak Budi Karya (Menteri PUPR) bisa mempercepat konektivitas, antara jalan yang sudah ada di pelabuhan dengan pariwisata dan berkaitan dengan logistik," kata Jokowi ketika memperkenalkan para menterinya.
(krs/msl)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol