Menurut Taufan Rahmadi, pegiat pariwisata sekaligus founder dari Temannya Wisatawan, Wishnutama pertama-tama bisa berkeliling dulu untuk melihat masalah dan potensi yang bisa dikembangkan dari destinasi wisata prioritas.
"Keliling dulu ke 10 destinasi wisata prioritas, setelah itu ke (super) prioritas lagi. Datang saja dulu, catat masalahnya," ujarnya saat dihubungi detikcom via sambungan telepon, Kamis (24/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Taufan, Wishnutama perlu memperhatikan 3A dari sebuah destinasi yaitu bagaimana atraksinya, bagaimana aksesnya, dan bagaimana amenitas (fasilitas penunjang wisata). Setelah itu, Wishnutama perlu memetakan pembagian tanggung jawab dalam menangani destinasi tersebut.
"Lihat ini tanggung jawab siapa, tanggung jawab Menparekraf yang mana. Baru bagi tugas sembari membuat apa yang menjadi spesialisasi Wishnutama," ujar Taufan.
Pentingnya Wishnutama mengecek langsung setiap destinasi itu, menurut Taufan, adalah untuk menghindari berbagai masukan yang kurang tepat. Selain itu, ia menyebut Wishnutama juga perlu berpikir terbuka untuk menyukseskan pariwisata Indonesia.
"Menyukseskan pariwisata di Indonesia itu bukan hanya berbicara tentang event yang dikelola dengan baik, tetapi lebih luas dari itu. Tourism is beyond than event," kata Taufan.
Sebelumnya, Wishnutama memang kerap menyebut event wisata sebagai salah satu fokus utama dalam masa kepemimpinannya.
"Nantinya kita akan perbanyak event-event. Kita punya banyak potensi yang tak kalah dari negara lain. Contoh saja Coachella yang hanya punya gurun tapi punya event musik yang selalu dinanti dan ramai," ujar Wishnutama usai acara serah terima jabatan pada Rabu (23/10) lalu.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan