Es Paling Tebal di Arktik Cair Lebih Cepat, Apa Dampaknya?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Es Paling Tebal di Arktik Cair Lebih Cepat, Apa Dampaknya?

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Jumat, 15 Nov 2019 13:52 WIB
Foto: Ilustrasi es di Samudera Arktik (iStock)
Greenland - Es tertua dan paling tebal di Samudera Arktik mencair dua kali lebih cepat dari wilayah es lainnya. Hal ini dapat berdampak pada habitat dan spesies satwa di sana.

dikutip oleh detikcom, American Geophisical Union, sebuah asosiasi sains internasional mengungkapkan bahwa es di lautan utara Greenland mencair dua kali lebih cepat dari seluruh perrmukaan es lain di kutub utara. Kemungkinan penyebabnya adalah arus laut dan angin yang mengarah ke es yang paling tebal.

Para peneliti memperkirakan es di kutub utara akan mencair di musim panas 2030. Menurut laporan itu, sebagian besar es yang menutupi Kutub Utara berusia sekitar 1 hingga 4 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sedangkan es yang paling besar ini berusia lebih dari 5 tahun dan dapat mencapai ketebalan lebih dari 390 cm. Penelitian ini menunjukkan, es menjadi lebih tipis di dua area ini.

"Kami tidak bisa memperlakukan 'area es terakhir' sebagai area es monolitik yang akan bertahan lama," kata seorang ahli fisika atmosfer di Universitas Toronto di Kanada, Kent Moore.

Area es terbesar ini dianggap menjadi perlindungan bagi satwa liar. Jika es ini mencair, maka satwa liar akan terancam keberadaannya.

"Jika kita kehilangan es, kita kehilangan semua spesies itu, daerah ini menjadi tempat perlindungan dimana spesies dapat bertahan hidup," kata Moore.

AGU memposting video yang memvisualisasikan es yang mencair dari tahun 1984 sampai 2019. Video ini menampilkan lapisan es yang lebih tua dengan warna putih menyusut secara signifikan si atas permukaan es.

[Gambas:Youtube]




(elk/krs)

Hide Ads