dikutip oleh detikcom, American Geophisical Union, sebuah asosiasi sains internasional mengungkapkan bahwa es di lautan utara Greenland mencair dua kali lebih cepat dari seluruh perrmukaan es lain di kutub utara. Kemungkinan penyebabnya adalah arus laut dan angin yang mengarah ke es yang paling tebal.
Para peneliti memperkirakan es di kutub utara akan mencair di musim panas 2030. Menurut laporan itu, sebagian besar es yang menutupi Kutub Utara berusia sekitar 1 hingga 4 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan es yang paling besar ini berusia lebih dari 5 tahun dan dapat mencapai ketebalan lebih dari 390 cm. Penelitian ini menunjukkan, es menjadi lebih tipis di dua area ini.
"Kami tidak bisa memperlakukan 'area es terakhir' sebagai area es monolitik yang akan bertahan lama," kata seorang ahli fisika atmosfer di Universitas Toronto di Kanada, Kent Moore.
Area es terbesar ini dianggap menjadi perlindungan bagi satwa liar. Jika es ini mencair, maka satwa liar akan terancam keberadaannya.
"Jika kita kehilangan es, kita kehilangan semua spesies itu, daerah ini menjadi tempat perlindungan dimana spesies dapat bertahan hidup," kata Moore.
AGU memposting video yang memvisualisasikan es yang mencair dari tahun 1984 sampai 2019. Video ini menampilkan lapisan es yang lebih tua dengan warna putih menyusut secara signifikan si atas permukaan es.
(elk/krs)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum