Pemerintah telah menetapkan konsorsium CAS yang terdiri dari PT Cardig Aero Service (CAS), Changi Airports International Pte Ltd (CAI), dan Changi Airports MENA Pte Ltd sebagai pemenang tender pengembangan proyek Bandara Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Nantinya, konsorsium CAS akan mengelola Bandara Komodo selama 25 tahun.
Pengumuman itu menjadi pertanda untuk pertama kalinya bandara di tanah air dikelola oleh pihak swasta atau asing. Selama ini, bandara di tanah air dikelola oleh PT Angkasa Pura (AP) I dan AP II (Persero) serta Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Changi Airports International Pte Ltd (CAI) merupakan konsultan manajemen bandara untuk pasar penerbangan global. Didirikan tahun 2004, CAI juga mengelola Bandara Changi di Singapura sekeren yang kita tahu sekarang ini.
Mungkin kita bertanya-tanya, apakah pembangunan Bandara Komodo nanti akan 'berkiblat' pada Bandara Changi di Singapura?
![]() |
Baik, marilah kita lihat dan belajar dari track record Bandara Changi. Asal tahu saja, dari tahun 1988 Bandara Changi sudah menyabet penghargaan sebagai bandara terbaik di dunia dari berbagai ajang penghargaan. Sampai saat ini, Bandara Changi sudah punya lebih dari 500 penghargaan tersebut.
Menilik jauh ke belakang, bandara pertama di Singapura bukanlah Bandara Changi melainkan Bandara Paya Lebar. Barulah di tahun 1981, penerbangan komersil pindah ke Bandara Changi.
Pembangunan Bandara Changi pun bukan barang mudah. Dimulai dari tahun 1975, pemerintah Singapura menggelontorkan dana sebesar USD 1 M untuk membangun bandaranya. Angka yang fantastis kala itu.
Bandara Changi sendiri juga dibangun di atas tanah reklamasi. Serta, butuh pembebasan lahan.
Terminal 1 Bandara Changi mulai beroperasi pada 1 Juli 1981. Penerbangan perdananya dari Singapura ke Kuala Lumpur, dengan maskapai Singapore Airlines.
Kemudian pelan-pelan, pemerintah Singapura membangun terminal bandara 2, 3 dan terbaru di tahun 2017 kemarin membuka terminal 4. Kemudian, pembangunan terminal 5 juga sedang disiapkan.
Yang menarik, Singapura membangun bandara dengan penuh perhitungan. Bandara bukan tak sekadar tempat naik dan turun dari pesawat, tapi juga sebagai 'one stop destination'.
Kembali ke Changi Airports International (CAI), konsultan manajemen bandara ini berdiri tahun 2004. Saat itu, tugas utamanya adalah mengemas Bandara Changi untuk lebih nyaman dan menambah berbagai fasilitas.
Salah satunya yang bikin dunia terpukau adalah Jewel Changi Airport. Suatu kawasan yang hijau, bagai hutan di dalam bandara!
Jewel Changi Airport berada di Terminal 1 Bandara Changi. Di sini terdapat air terjun indoor tertinggi sedunia, HSBC Rain Vortex.
![]() |
HSBC Rain Vortex punya tinggi 40 meter. Air terjunnya memakai 500.000 liter air, di mana 38.000 liter airnya mengalir tiap menit.
HSBC Rain Vortex tercipta atas kerjasama antara pihak Bank HSBC serta Changi Airport Group. Untuk diketahui, sejumlah spot di Jewel Changi juga menggandeng brand ternama. Hal itu terlihat dari nama brand terkait di depan nama spot wisatanya.
Kita tunggu saja akankah nanti Bandara Komodo jadi tambah keren seperti Bandara Changi.
(aff/krs)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum