Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) memberi penjelasan terkait viralnya video banjir di Pos 2 Gunung Merbabu di jalur pendakian Selo, Boyolali. Video banjir yang diunggah akun Instagram @ombi20 itu viral di media sosial.
Sore tadi, BTNGMB melakukan rapat membahas hal tersebut. Pihak BTNGMb menjelaskan tentang kejadian banjir di jalur pendakian Pos 2 itu.
Kepala BTNGMb, Junita Parjanti, mengatakan aliran air deras tersebut terjadi pada Minggu (2/2/2020). Terjadi di jalur pendakian Selo Pos 2 Pandeyan, Taman Nasional Gunung Merbabu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aliran air tersebut merupakan limpasan dari Pos 3, Sabana 1 dan Bukit Guweng, Nglorok dan Pandeyan yang melewati Pos 2 yang diakibatkan tingginya intensitas air hujan di kawasan puncak Gunung Merbabu," kata Junita Parjanti kepada detikcom, Selasa (4/2/2020) malam.
Diungkapkan Junita, di jalur pendakian terdapat titik-titik rawan aliran deras. Pertama di lokasi yang berada di jarak 20 meter sebelum Pos 2. Kondisinya sangat curam dengan kemiringan sekitar 45 pada ketinggian 2.414 mdpl.
"Kedua di Pos 2 ke Pos 3 dengan kemiringan lereng curam berkisar 25 sampai 45 pada ketinggian 2.560 mdpl," jelasnya.
Baca juga: Kata Pendaki Soal Banjir di Gunung Merbabu |
Kondisi lereng-lereng curam tersebut menyebabkan aliran air hujan dari puncak Gunung Merbabu mengalir deras berkecepatan tinggi. Hal ini sangat rawan dan berbahaya bagi pendaki.
"Kondisi tutupan vegetasi di sepanjang jalur pendakian pascakebakaran sudah pulih kembali," imbuh dia.
Dengan mempertimbangkan hasil pengamatan di lapangan dan kesiapsiagaan pengelola, kata Junita, maka jalur pendakian Selo, Boyolali tetap dibuka. Namun, para pendaki diminta untuk tetap berhati-hati dan waspada serta memperhatikan kondisi cuaca.
Seperti diberitakan, video banjir di jalur pendakian Pos 2 Gunung Merbabu viral di media sosial. Banjir itu dibagikan pemilik akun Instagram @ombi20.
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum