Virus corona yang berasal dari China mempengaruhi aktivitas wisata di Indonesia. Penurunan juga imbas dari berakhirnya peak season.
Menurunnya minat wisatawan China bukan hanya dipicu oleh virus corona yang telah mewabah di China dan menyebar di negara lain. , salah satu perusahaan layanan pemesanan tiket Indonesia, Traveloka, tidak menyinggung penurunan ini dikarenakan wabah virus corona, tapi memang bersamaan dengan berakhirnya masa liburan akhir tahun.
"Merujuk pada data internal kami, jumlah pemesanan tiket pesawat tujuan Tiongkok, saat ini cenderung lebih rendah dibandingkan bulan Desember 2019," kata Chief Marketing Officer Traveloka, Dionisius Nathaniel.
Penurunan minat wisatawan melancong ke Negeri Panda itu disebabkan oleh peak season pada Desember 2019. Sayangnya, Traveloka enggan merinci penurunan dalam angka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengingat peak season yang sudah mulai berakhir, sementara, bulan Desember dapat dikategorikan sebagai salah satu puncak peak season" kata CMO Traveloka, Dionisius Nathaniel.
Tak memungkiri keadaan, virus corona yang tengah mewabah dapat mempengaruhi keselamatan para wisatawan menuju Tiongkok, China. Perusahaan travel ini berharap situasi akan semakin membaik.
"Yang ingin kami tekankan adalah keselamatan traveler merupakan prioritas utama kami. Kami sangat prihatin atas situasi yang terjadi dan kami harap agar situasi ini dapat membaik," kata Nathaniel.
Saat ini, pemerintah telah menutup sementara rute penerbangan dari dan ke China. Tak hanya itu, pemerintah juga menghentikan pemberian bebas visa kunjungan dan visa on arrival untuk negara China.
(elk/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!