Pria berusia 50 tahun memberanikan diri untuk berenang di bawah lapisan es Antartika. Dia ingin membuktikan seberapa cepat gletser mencair.
Lewis Pugh terjun ke perairan Antartika Timur hanya menggunakan celana, topi, dan kacamata renang. Lewis mengaku takut, apalagi ketika dia berenang di bawah lapisan es antartika melalui terowongan leleh. Namun, dia tetap tak memungkiri berenang kali ini adalah yang paling indah di hidupnya.
Tapi, saat mengingat tujuannya, berenang di lapisan es Antartika untuk membuktikan seberapa cepat gletser mencair, motivasi Pugh kembali terdongkrak. Karena aksinya, dia menjadi orang pertama yang berenang di danau supraglacial, yaitu danau yang terbentuk di atas gletser karena es yang mencair.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini menakutkan karena sejumlah alasan, pertama, airnya sangat dingin untuk perenang. Suhunya 0 derajat Celcius, tepat di atas titik beku. Tetapi juga, air itu menggambarkan dengan jelas apa yang terjadi di Antartika timur," kata Pugh.
Pugh mengaku seharusnya dia tidak dapat berenang di lingkungan seperti itu, namun penyebanya adalah retakan di gletser, kemungkinan. Inspirasinya ini datang dari studi dalam jurnal laporan ilmiah pada September 2019. Penemuan menunjukkan ada 65.000 danau supraglacial di lapisan es Antartika Timur.
Studi ini juga mengungkap bahwa kondisi air supraglacial memprihatinkan, karena dapat memecah dan mempercepat pencairan gletser dan kenaikan permukaan air laut. Pugh sangat prihatin karena perubahan iklim telah terjadi begitu cepat.
Baru-baru ini, Pugh membawa pesannya ke Kremlin, di mana dia berusaha membujuk pemerintah Rusia untuk membangun kawasan perlindungan laut di Antartika Timur untuk melindungi laut dari penangkapan ikan yang berlebihan. Pugh ingin adanya tindakan segera karena perubahan iklim ini. Sebab itulah, dia mencoba berenang di daerah yang dia sebut "garis perubahan iklim".
"Aku berkata kepada pemimpin-pemimpin dunia, silakan datang ke Glasgow, datanglah ke sana dengan banyak ambisi," kata Pugh.
Dia juga menambahkan kalau saat ini kita tidak punya banyak waktu lagi dan harus tegas dalam mengambil tindakan.
"Kita harus menjauh dari pembicaraan, dan sekarang mulai mengambil tindakan," kata aktivis itu.
(elk/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!