Kata Ahli: Boikot Penerbangan Bukan Jaminan Tangkal Virus Corona

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kata Ahli: Boikot Penerbangan Bukan Jaminan Tangkal Virus Corona

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Minggu, 09 Feb 2020 09:47 WIB
Mewabahnya virus Corona tetap diwaspadai oleh pemerintah Indonesia. Salah satu cara menangkalnya adalah dengan screening pendatang yang masuk dari berbagai pintu ke negara tercinta.
Ilustrasi pencegahan penyebaran virus Corona. (Antara Foto/Muhammad Iqbal)
Jakarta -

Bertambahnya korban tewas akibat virus Corona membuat banyak negara yang menghentikan penerbangan dari dan ke China. Menurut ahli langkah itu bukanlah jaminan menyetop penyebaran virus.

Indonesia dan AS merupakan sebagian negara, yang menangguhkan sementara penerbangan dari dan ke China untuk menghentikan penyebaran virus Corona. Lantas, apakah cara itu ampuh untuk menahan virus Corona?

Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Jumat (7/2/2020) ternyata hal itu tidak sepenuhnya ampuh menurut para ahli. Hal itu pun diungkapkan oleh David Heymann, seorang pakar epidemiologi dari WHO seperti diberitakan media South China Morning Post Selasa lalu (4/2)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pembatasan tak dapat menghentikan penyakit menular, dan Anda mungkin berfokus pada suatu perbatasan dan suatu aktivitas, dan aktivitas lainnya terlewat olehmu dan sesuatu muncul dari sisi lain," ujar David di Chatham House, sebuah lembaga terkait kebijakan internasional di London.

Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Jumat (7/2/2020) ternyata hal itu tidak sepenuhnya ampuh menurut para ahli. Hal itu pun diungkapkan oleh David Heymann, seorang pakar epidemiologi dari WHO seperti diberitakan media South China Morning Post Selasa lalu (4/2)

ADVERTISEMENT

David menjelaskan, banyak pakar dan negara beranggapan kalau mereka dapat membendung masuknya virus Corona dengan cara menutup bandara. Hanya bicara spekulasi, penumpang yang terinfeksi masih bisa masuk ke satu negara dari negara lainnya.

Banyak ahli dari Chatham House beranggapan, kalau penutupan rute penerbangan dari dan ke China tak sepenuhnya efektif. Adapun, keahlian medis yang dimiliki suatu negara akan lebih berperan untuk membendung penyebaran virus Corona.

"Apa virus itu akan menyebar atau tidak kembali lagi ke seberapa tangguh negara di teritori mereka," David menjelaskan.

Menambahkan David, Robert Yates, yang menjabat sebagai kepala Kebijakan Kesehatan di Chatham House, mengatakan negara yang paling rentan terhadap penyebaran virus Corona adalah negara-negara berkembang dan tertinggal.

Negara seperti Bangladesh, India, dan Afrika, disebut Robert, akan lebih rentan terhadap penyebaran virus Corona. Alasannya, kemampuan medis dari negara-negara tersebut yang disebut Robert masih rendah.

Hingga saat ini, cara paling ampuh untuk bertahan dari serangan virus Corona adalah dengan memakai masker dan menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi di tempat umum.

"Jika kamu sakit, itu menahanmu dari batuk di hadapan orang lain," ujar Robert.




(rdy/fem)

Hide Ads