Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengusulkan agar penurunan harga avtur dijadikan alternatif insentif bagi maskapai penerbangan. Pasalnya, sektor bisnis ini menjadi salah satu yang cukup terpukul imbas wabah virus corona.
"Saya memang menambahkan apabila ada diskon yang dilakukan penerbangan dengan menurunkan (harga) avtur maka itu akan lebih maksimal," ujar Budi ditemui di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (21/2/2020).
Menurut Budi penurunan harga avtur lebih efektif dalam menutup kelesuan bisnis maskapai penerbangan tersebut. Jika harga avtur turun, maka penurunan harga tiket pesawat diyakini lebih terasa.
"Jadi kalau harga avtur lebih kompetitif, lebih baik, maka perusahaan aviasi maskapai penerbangan bisa turunkan harga, harga penurunan sama insentif itu akan signifikan," paparnya.
Adapun besaran penurunan harga avtur yang diusulkan Budi ialah sebesar 15%-20% dari tarif saat ini.
"Saya membayangkan paling tidak ada suatu relaksasi bisa turun 15%-20%. Caranya itu seperti yang pernah disampaikan Kemenko Ekonomi, yaitu menentukan harga baru atau rebalancing, kira-kira efeknya ke harga tiket 15%," tambahnya.
Usulan terkait penurunan harga avtur ini bakal dimatangkan bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam waktu dekat ini, sebelum akhirnya diumumkan keputusannya pada Senin, 24 Februari 2020 pekan depan.
"Satu atau dua hari ini saya akan rapat dengan Pak Erick (Menteri BUMN) dan Pak Arifin (Menteri ESDM) untuk rekomendasi harga avtur. Finalnya tunggu hari Senin. Senin sore kami akan lapor ke Presiden, ada banyak regulasi yang akan diumumkan tapi itu sudah kita rapatkan dengan Bu Menteri (Sri Mulyani), Menteri PUPR, Mensos, Menteri Pariwisata, Menteri BUMN supaya integrated dengan policy lain," tutupnya.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum