Pemerintah Kabupaten Cianjur mengeluarkan surat edaran agar seluruh tempat wisata tutup sementara untuk mencegah penyebaran COVID-19. Imbauan itu juga berbarengan dengan penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Corona di Cianjur.
Ada tiga poin dalam surat edaran dengan nomor 556/2046/DISPARPORA yang ditetapkan dari hasil rapat koordinasi di Kabupaten Cianjur berkaitan dengan COVID-19. Diantaranya melakukan penutupan sementara destinasi wisata selama 14 hari, mulai 14-30 Maret 2020, serta melaksanakan protokol disinfeksi pada setiap fasilitas di tempat wisata selama masa penutupan.
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan rekomendasi untuk penutupan itu sudah berlaku sejak hari ini. Diharapkan peraturan itu diikuti oleh setiap pengelola destinasi wisata di Cianjur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah keluarkan surat edaran, sudah ada dasarnya. Kalau memang tidak diikuti silakan itu jadi tanggungjawab dari pengelola jika terjadi sesuatu. Tapi pastinya akan kami beri teguran dulu kalau tidak diindahkan edaran ini," ucap Herman kepada detik.com, Selasa (17/3/2020).
Herman mengatakan, penutupan tempat wisata tersebut bukan berarti Cianjur lockdown, tetapi merupakan langkah yang diambil dengan ditetapkannya penyebaran virus Corona ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Hingga saat ini belum ada warga Cianjur yang terpapar virus Corona. Adapun pasien meninggal akibat Corona yang dirawat di RSDH merupakan warga Bekasi.
![]() |
"Kita tidak lockdown, hanya menetapkan statusnya KLB. Untuk mencegah dilakukan penutupan destinasi wisata. Tapi sebenarnya lebih ke meminimalisir berkerumunnya orang. Apalagi dikhawatirkan dengan Jakarta yang sudah menutup wisata lebih dulu, membuat wisatawan tumpah ke Cianjur," paparnya.
Terpisah, Kordinator Retribusi K5 Kebun Raya Cibodas, Adih Saputra, mengatakan, pihaknya bakal berkoordinasi dengan tim pengelola lainnya terkait rencana penutupan kawasan wisata Cibodas. Rencananya penutupan diberlakukan mulai pekan depan.
Tetapi, menurut Adih, tanpa ditutup pun destinasi wisata Kebun Raya Cibodas sudah sepi sejak akhir pekan lalu. Bahkan hanya ada beberapa pengunjung yang datang, sedangkan sejak kemarin tidak ada satupun pengunjung yang datang.
"Biasanya kalau weekday itu ada saja puluhan orang yang datang, tapi kemarin dan hari ini kosong, tidak ada satupun yang datang. Tapi karena sudah ada edaran, kemungkinan besar akan ditutup," ucapnya.
Di sisi lain, Wakil Ketua Kompepar Jangari, Hendrawan, mengaku siap untuk menutup destinasi wisata air Waduk Jangari. Tetapi dia mengaku bingung, lantaran Jangari tidak hanya jadi tempat wisata namun terdapat aktivitas perekonomian budidaya ikan.
"Susah kalau untuk Jangari, karena ada hilir mudik pengiriman ikan di sini. Kami siap untuk menutup, tapi minta arahan lebih lanjut dari dinas untuk teknisnya bagaimana," tuturnya.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!