Pembatasan penerbangan terkait wabah Corona juga dilakukan oleh Ekuador. Bahkan otoritas setempat melarang pesawat mendarat dengan memblokir landasan pacu.
Soal pandemi virus Corona, pemerintah Ekuador tidak mau main-main. Mereka melakukan pembatasan penerbangan dari dan menuju ke Eropa.
Cynthia Viteri, Walikota Guayaquil, kota terbesar di Ekuador bahkan mendukung otoritas keamanan setempat untuk memblokir landasan pacu Bandara Internasional Jose Joaquin de Olmedo, dengan tujuan agar pesawat tidak bisa mendarat.
Dilansir detikTravel dari Reuters, Selasa (24/3/2020), landasan pacu itu diblokir dengan cara memarkirkan beberapa mobil polisi di sepanjang landasan pacu di bandara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah video pendek viral di media sosial Twitter menunjukkan bagaimana landasan pacu bandara diblokir dengan setidaknya selusin mobil polisi. Video berdurasi kurang dari semenit ini diambil dari sebuah helikopter yang terbang rendah di bandara tersebut.
En #Ecuador, Autoridades del Municipio de #Guayaquil disponen que unidades invadan la pista del aeropuerto para evitar el aterrizaje de un aviΓ³n de #Iberia. La sospecha es que venΓa con pasajeros, cuando el Gobierno ha dicho que los vuelos venΓan vacΓos. pic.twitter.com/D1IMZ9PnZX
ADVERTISEMENTβ CrudaRealidad (@CrudaRealidadEc) March 18, 2020
Kebijakan tersebut dikritik oleh otoritas Uni Eropa, lantaran pesawat Iberia Airlines yang seharusnya datang untuk mengevakuasi warga Eropa di Ekuador, jadi tidak bisa mendarat.
Namun Walikota Viteri bersikukukuh dengan keputusannya untuk memblokir landasan pacu lantaran ingin melindungi rakyatnya dari pandemi virus Corona. Belakangan diketahui Walikota Viteri dinyatakan positif tertular COVID-19.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Ekuador malah berseberangan pendapat dengan Walikota Viteri. Dia justru mengizinkan pesawat tersebut untuk mendarat di Ekuador.
Departemen Perhubungan mengonfirmasi bahwa pesawat tersebut, yang hanya membawa kru, memang tidak bisa mendarat di Guayaquil, tapi diizinkan mendarat di Quito, ibu kota Ekuador. Pesawat tersebut kemudian membawa 170 orang penumpang saat perjalanan pulang kembali ke Eropa.
Sampai saat ini, kasus positif virus Corona di Ekuador jumlahnya makin bertambah saja. Sudah ada 260 orang yang terinfeksi, dengan 4 orang korban meninggal.
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!