Orang-orang kaya di dunia mempunyai cara spesial dalam menghadapi virus Corona. Mengungsi ke pulau terpencil, ke luar negeri, atau bertahan dengan memanfaatkan fasilitas mewah.
Salah satunya, seperti kisah orang-orang super kaya atau crazy rich Thailand yang tetap bergaya hidup mewah, kendati negara itu tengah lockdown. Soal makan, tinggal pesan.
Dilansir dari Channel News Asia, Kamis (7/5/2020), perusahaan layanan tamu VIP, Silver Voyage Club membeberkan bahwa kini mereka mengantarkan makanan-makanan mewah dari restoran papan atas untuk para crazy rich di Bangkok. Mereka bisa melayani karena industri pariwisata Thailand sedang mati suri saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan tersebut meluncurkan program bernama White Glove Delivery yang akan mengantarkan menu seperti steak wagyu, seafood, dan dim sum. Makanan-makanan ini dipesan dari 20 restoran terbaik, hotel mewah, atau tempat-tempat yang masuk dalam Michelin Guide.
"Klien utama kami adalah individu kelas atas yang merupakan VIP dari bank," kata pendiri Silver Voyage Club, Jakkapun Rattanapet.
Layanan pengantaran makanan ini gratis untuk nasabah bank kelas atas. Kliennya minimal harus memiliki USD 1 juta (setara Rp 15 miliar) di rekeningnya.
Klien mereka termasuk juga para petinggi perusahaan dan selebritas. Berdasarkan peringkat Forbes, terdapat 27 bilioner, dengan yang paling kaya adalah Keluarga Chearavanont. Mereka mengepalai konglomerat agro-industri CP Group. Ia memiliki harta sebesar USD 27,3 miliar (sekitar Rp 421 triliun).
Makanan-makanan yang dipesan itu dikirim dalam kotak yang dikemas dengan hati-hati. Makanan ini akan diterima para pembantu rumah tangga di lingkungan perumahan kelas atas Bangkok atau kantor pusat perusahaan.
Tak hanya melayani pesanan crazy rich, program White Glove juga mendonasikan 1.000 makanan per hari untuk tenaga medis di berbagai rumah sakit.
Kala lockdown dilakukan, banyak restoran di Thailand bergantung pada layanan pesan antar makanan. Namun mulai hari Minggu (3/5/2020), Thailand mulai melonggarkan lockdown. Restoran kembali dibuka yang memungkinkan pelanggan makan di tempat dengan jarak tertentu.
Akan tetapi dengan menu alkohol yang masih belum boleh dijual, rupanya banyak bisnis makanan masih mengandalkan layanan pengiriman makanan untuk mendapatkan penghasilan. Menurut salah satu restoran makanan China di Bangkok, selama pandemi Corona terjadi, omzet mereka telah turun sampai 80 persen. Dengan mengandalkan aplikasi pengiriman makanan, mereka dapat menjangkau pelanggan lebih besar, apalagi bila pelanggannya termasuk kalangan crazy rich.
Sebelumnya, Raja Thailand yakni Maha Vajiralongkorn diketahui juga menjalani karantina mewah di Hotel Sonnenbichl di Garmisch-Partenkirchen, Pegunungan Alpen Bavaria, Jerman. Dalam karantina itu ia ditemani 20 selirnya. Ia juga diketahui menggunakan pesawat pribadi Boeing 737 untuk mengunjungi sejumlah tempat wisata di Jerman.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol