Seiring dengan aktivitas masyarakat yang kembali normal, pemerintah Thailand mengumumkan pengoperasian kembali 14 bandara di negara tersebut. Mulai awal Mei, akan ada 32 rute penerbangan domestik yang diizinkan beroperasi di bawah pengawasan Departemen Bandara.
Dengan adanya jadwal penerbangan terbatas ini, diperkirakan bandara-bandara itu akan menerima 3.000 penumpang setiap hari. Jumlah ini jauh dari kondisi normal sebelum pandemi Corona dimana Thailand melayani sekitar 40.000 penumpang domestik per hari.
Sebagian besar bandara yang akan dibuka ini terletak di provinsi yang temuan kasus Corona rendah akhir-akhir ini dan yang telah mencabut aturan pembatasan, seperti Bandara Nakhon Si Thammarat dan Udon Thani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari The Thaiger, Direktur Jenderal Departemen Bandara, Tawee Gasisam-ang menjelaskan adanya panduan ketat di semua bandara yang akan dibuka kembali. Nantinya mesin bagasi akan didisinfektan, adanya partisi di konter check-in untuk memisahkan staf dengan penumpang, tempat duduk bandara diatur ulang, dan semua penumpang akan diukur suhu tubuhnya.
Sementara itu, maskapai Thai Airways International telah mengklarifikasi rumor yang mengatakan maskapainya akan menangguhkan layanan selama empat bulan setelah akhir Mei. Wakil Presiden Eksekutif Thai Aiwarys, Soradej Namruangsri menegaskan akan segera melanjutkan penerbangan internasional setelah situasi COVID-19 membaik.
Di samping itu, Manajer Umum Bandara Internasional Don Mueang mengharapkan banyak penumpang yang akan bepergian selama liburan panjang di bulan Mei. Setidaknya ada empat hari libur nasional di Thailand selama bulan Mei.
"Penumpang yang demam atau tidak mengenakan masker, tidak akan diizinkan masuk ke terminal dan antrean telah ditandai dimana penumpang menjaga jarak 1 meter satu sama lain baik ketika mengantre tiket, pemeriksaan bagasi, atau naik ke pesawat," ungkapnya.
Pembukaan bandara ini hanya berlaku untuk lalu lalang domestik sementara untuk penerbangan internasional masih ditangguhkan sampai 31 Mei. Penerbangan internasional yang diizinkan hanyalah yang terkait dengan militer, pesawat yang terpaksa mendarat darurat, penerbangan misi kemanusiaan, penerbangan yang membawa tenaga medis dan bantuan, serta repatriasi dan penerbangan kargo.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol