Sekawanan paus pembunuh atau pod orca terlihat di Pulau Biak. Videonya viral di medsos dan membuat orang penasaran. Unggahan tersebut diketahui berada di perairan Kampung Samber, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua. Saat itu kumpulan penyelam sedang berada di sana dan merekamnya.
Meski bukan yang pertama kali di laut Indonesia, namun kemunculan orca di perairan Biak ini ternyata baru pertama kali. Apa kata peneliti?
"Bisa dibilang langka," ujar Peneliti Madya Bidang Oseanografi pada Pusat Riset Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan Dr Widodo Pranowo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Getty Images/Michael Zeigler
Widodo menjelaskan bahwa asumsinya orca tersebut sedang dalam perjalanan migrasi. Kemungkinan yang terdekat mereka sedang dalam perjalanan dari Samudera Selatan (Southern Ocean) yang mendekati Antartika atau dari perairan Australia Tenggara.
Hal ini memang mungkin saja terjadi, tapi dengan syarat-syarat tertentu. Melihat ke belakang, kurangnya aktivitas manusia karena pandemi Corona bisa saja memicu kemunculan orca.
"Bisa saja karena lockdown kemarin akhirnya mengurangi banyak aktivitas manusia di laut. Sehingga jalur yang sepi tersebut lantas menarik untuk dilewati oleh orca yang migrasi," sambungnya.
Widodo pun menjelaskan bahwa kondisi perairan Biak sangat bagus kualitasnya, berdasarkan survei tahun 2016 oleh Tim Hidro-Oseanografi Pusat Riset Kelautan. Jadi kemungkinan bukan karena anomali lingkungan laut.
"Yang dimaksud dengan 'aktivitas sepi' adalah berkurangnya segala aktivitas manusia yang berpotensi mengkontribusi kebisingan di dalam laut," jelasnya.
Menurut teori, polusi suara atau kebisingan di dalam kolom air pada level intensitas tertentu yang ekstrem dapat berdampak pada rusaknya telur ikan jenis tertentu dan matinya larva-larva jenis tertentu.
"Jadi kalau ikan-ikan kecilnya mati atau hilang, Orca mau makan apa? Kan malas juga ke lokasi yang zonk atau kosong nggak ada makanannya, hehe," ucapnya sambil bercanda.
Jika dipresentasikan kemungkinan munculnya kembali orca di perairan Biak adalah 40-60 persen. Tapi akan ada banyak faktor eksternal yang mempengaruhi.
"Kalau tingkat kebisingan suara di dalam air dan sebagainya rendah maka dengan probabilitas 0,4-0,8 orca bisa muncul lagi di Biak. Artinya lingkungan laut bagus kalau orca berkenan mampir ke Biak," tuturnya.
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan