Jepang kembali berinovasi, kali ini ada layanan rumah hantu drive-thru. Pengunjungnya berada di dalam mobil tapi sensasi seramnya masih terasa.
Berawal dari menurunnya pendapatan rumah hantu akibat pandemi COVID-19, Kenta Iwana (25) punya ide membuat rumah hantu drive-thru untuk menggeliatkan bisnisnya kembali.
"Itu karena rumah hantu menciptakan lingkungan dengan 3C," ucapnya. Ini merujuk pada peringatan para ahli Jepang akan risiko penyebaran COVID-19 pada ruang tertutup, tempat ramai, dan terjadinya kontak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemesanan rumah hantu konvensional telah dibatalkan dan kami kehilangan 80 persen klien kami," kata Iwana.
Ia mencoba merubah konsep rumah hantu tradisional yang tidak bisa dilakukan saat ini. Normalnya, pengunjung akan berjalan kaki dan para hantu akan mengikuti pengunjung diam-diam dan berbisik dekat mereka. Karena COVID-19, hal itu tak bisa dilakukan sehingga menikmati seramnya rumah hantu diganti dengan naik mobil.
"Pengunjungnya di dalam mobil sehingga mereka tidak dapat melarikan diri dari suasana menyeramkan sampai akhir kunjungan," katanya.
Dikutip dari The Star, Sabtu (27/6/2020) pengunjung yang berada di dalam mobil diminta untuk membunyikan klakson sebagai tanda bahwa mereka sudah siap untuk menghadapi seramnya serangan 'hantu' di sana. Pengunjung pun bebas berteriak sekeras yang mereka mau tanpa mengenakan masker.
Sebelumnya, Iwana sempat ingin mencoba konsep lainnya dengan memberlakukan protokol kesehatan untuk para hantu. Mereka diminta mengenakan masker yang dilukis dengan warna merah untuk memberi kesan darah palsu dan memberikan suara teriakan menggunakan rekaman. Tapi rencana itu dibatalkan.
Sementara itu, Ayaka Imaideyang yang bertugas sebagai ketua tim berharap format baru ini akan membantu menyemangati para pekerja hiburan yang berjuang untuk tetap hidup selama pandemi ini.
Saat ini masa darurat COVID-19 Jepang telah dicabut. Sejumlah taman hiburan mulai dibuka kembali. Akan tetapi Iwana dan tim sudah lebih dulu berinovasi dengan konsep drive-thru ini. Tiket pertunjukan gelombang pertama yang akan dilaksanakan bulan depan sudah terjual habis.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol