Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) masih belum dibuka. Baik jalur pendakian maupun kawasan wisata masih ditutup karena pandemi COVID-19.
Balai Besar TNGGP telah menutup kawasan ini sejak 19 Maret lalu. Hal ini dimanfaatkan sebagai masa Healing Forest atau masa recovery bagi bermacam habitat tanaman dan hewan di kawasan Gunung Gede Pangrango.
"Selama penutupan, khususnya untuk jalur pendakian ini masa healing forest, recovery bagaimana kawasan untuk bisa istirahat. Selama ini (kawasan) cukup sibuk dengan banyaknya pengunjung, saat ini termasuk kehidupan satwa liar (jadi) lebih bebas. Yang biasa terganggu area jelajahnya oleh pendaki atau wisatawan mereka saat ini menikmati habitatnya masing-masing," kata Sahyudin Kasi Pemanfaatan dan Pelayanan BBTNGGP, Kamis (25/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sahyudin menjelaskan, saat ini belum ada kebijakan kapan destinasi pendakian maupun wisata di kawasan TNGGP akan kembali dibuka. Menurutnya, hal itu menunggu keputusan dari tiap gugus tugas penanganan COVID-19 di wilayah.
"Belum pembukaan destinasi wisata dan pendakian, kita baru mempersiapkan ketika kemungkinan dibuka di masa new normal. Menunggu edaran dari pusat termasuk bisa dan tidaknya kebijakan dari pemerintah daerah kan ada gugus tugas dan itu menjadi acuan bisa tidaknya dibuka kembali, walaupun nanti pasti dibatasi dari kuota yang ada," bebernya.
Meskipun belum ada tanda-tanda pembukaan, Sahyudin mengatakan, BBTNGGP sudah mempersiapkan protokol kesehatan dan standar operasional kawasan. Standar protokol kesehatan itu akan dijalankan petugas maupun pengunjung kawasan.
"Misalkan petugas membekali diri dengan masker, sarung tangan, thermogun itu syarat standar ketika dibuka pendakian atau wisata alam di tatanan new normal," jelasnya.
Kemudian untuk pengunjung harus membekali surat keterangan sehat. Tapi tidak harus hasil rapid atau swab.
"Paling tidak ada surat keterangan sehat dari instansi berwenang dan gejala yang ada tidak memperlihatkan flu atau batuk yang dimungkinkan indikasi orang tersebut sakit," sambungnya.
Persiapan memasuki tatanan new normal, nantinya pendaki akan dibatasi. Dari kuota biasanya 1.200 orang per hari akan dipangkas menjadi 600 orang. Begitu juga dengan kunjungan wisatawan ke kawasan-kawasan wisata.
![]() |
Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sendiri memiliki tiga pintu pendakian, masing-masing Via Cibodas (Cianjur), Via Gunung Putri (Bogor) dan Selabintana (Sukabumi). Untuk kawasan wisata, tersebar mulai dari Sukabumi, Cianjur dan Bogor, salah satu yang terbaru ada di kawasan Situ Gunung yakni Suspension Bridge.
"Ada tiga populasi atau satwa kunci di TNGGP mereka Macan Kumbang, Owa Jawa dan Elang Jawa," pungkasnya.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol