China menjadi destinasi dengan permintaan penerbangan pribadi paling tinggi. Namun otoritas di sana sangat ketat dan permintaan itu tak pernah tembus di masa pandemi ini.
Bisnis private jet atau pesawat pribadi menjadi andalan traveler bisnis saat ini. Mereka wira-wiri ini minim kendala dengan jasa agen ini.
"Ada yang punya bujet banyak, tapi bandaranya nggak bisa. Request terbanyak yakni penerbangan ke China. Itu Tinggi sekali. Semuanya ditolak oleh otoritas sana karena ketat sekali peraturannya," kata Stefanus Gandi, selaku direktur PT Indojet Sarana Aviasi pada detikTravel, Jumat (26/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, di penerbangan yang lain, berapa jumlah frekuensi jumlah pemesanan sehari? Dan, berapa jumlah maksimal penumpang yang biasa diangkut perusahaan?
Diketahui bahwa PT Indojet Sarana Aviasi juga melayani penerbangan berkelompok. Belasan orang bisa dilayani perusahaan ini dalam sekali operasi.
Baca juga: Bagaimana Cara Memesan Tiket Private Jet? |
"Kalau yang request bisa sampai 5-8 per hari. Jumlah itu belum sampai booking. Tapi kami melayani 4-5 kali perjalanan sebulan di pandemi ini dan itu jumlah yang bagus," tegas dia.
Lebih lanjut, Stefanus mengatakan bahwa penumpang yang menggunakan private jet bisa dibilang penumpang yang terpaksa. Mereka terhalang begitu banyak aturan dan ingin perjalanan yang aman tanpa kerumunan.
"Sejak pandemi, ada penutupan akses bandara domestik dan internasional ini jadi kendala. Karena nggak ada pilihan lain mereka akhirnya pilih private jet. ada juga yang kepaksa karena nggak ada komersil dan ada yang mau aman2 aja," tegas dia.
Bisnis private jet memiliki peminat yang besar di Indonesia. Para penumpang berkantong tebal ini belum tergarap dengan baik.
Cara memesan layanan private jet ini pun tergolong mudah. Yang harus diperhatikan adalah menyediakan waktu beberapa hari sebelum terbang karena saat ini banyak yang memesannya, dibanding waktu sebelum pandemi, traveler bisa naik pesawat di hari pemesanan.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!