|
Di teras kiri Bangunan Kerapatan Tinggi Siak terdapat perahu dan kereta kencana yang sering digunakan sebagai transportasi raja dan keluarga kesultanan Siak tempo dulu.
|
|
Balai Kerapatan Adat dibangun tahun 1888 atau satu tahun sebelum Istana Siak dibangun. Dulu digunakan sebagai tempat rapat sultan dan para staf untuk mendiskusikan pemerintahan dan sebagai tempat persidangan.
|
|
Pintu utama Balai Kerapatan Adat menghadap ke sungai. Karena dulu transportasi utama di Siak adalah kapal-kapal kecil yang melintas di Sungai Siak.
|
|
Balai Kerapaatan Tinggi Siak berada di pinggir Sungai Siak. Balai Kerapatan Tinggi memiliki dua pintu masuk, yaitu dari sungai dan dari jalan raya. Ini adalah pintu masuk dari arah sungai.
|
|
Replika Mahkota Raja Siak yang dibuat dari emas, dihiasi permata berlian dan mirah, bermotif filigri dengan berbagai teknik. Mahkota asli Sultan Syarif Kasim II, setelah bergabung dengan Indonesia, diberikan kepada pemerintah RI untuk
|
|
Mata uang yang berlaku di Kesultanan Siak Sri Indrapura.
|
|
Dokumen-dokumen penting masa kejayaan Kesultanan Siak juga dipajang di Balai Kerapatan Tinggi Siak.
|
|
Foto masa kolonial Belanda di depan Balai Kerapatan Tinggi Siak Sri Indrapura.
|
|
Tangga besi spiral dan yang satunya lagi terbuat dari kayu di sebelah barat gedung. Setelah vonis pengadilan, tangga besi digunakan oleh pihak yang tidak bersalah, dan tangga kayu akan digunakan oleh pihak yang bersalah.
|
Halaman 2 dari 10












































Komentar Terbanyak
Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
5 Negara yang Melarang Perayaan Natal, Ini Alasannya
Usai Bertemu PB XIV Mangkubumi, Ini Upaya Fadli Zon Cegah Dualisme Keraton Solo