Bandung, Kota Kembang yang penuh dengan kenangan. Di salah satu sudut kota, ada sebuah jalan yang mengandung sejarah. Jalan itu dibuka 30 tahun sekali saja.
Jalannya tidak panjang, hanya 25 meter saja. Terletak di Otto Iskandar Dinata (Otista) yang terbelah oleh lintasan rel kereta api, di sanalah jalan yang paling istimewa berada.
Jalan tersebut hanya dibuka setiap 30 tahun sekali, saat momen 30 tahunan peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) pada tahun 1985 dan tahun 2015 silam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi jalan 'istimewa' tersebut berada di antara Jalan Stasiun Timur di sebelah selatan dan Jalan Kebun Jukut di sebelah utara.
Pengamat sejarah Bandung Hevi Fauzan ingat betul ketika ia melihat pagar menjulang yang menutup akses jalan Otista tersebut dibuka pada tahun 1985.
"Tahun 1985 itu dibuka karena itu 30 tahunan, saya lihat lagi 2015 itu dibuka lagi karena event peringatannya 60 tahun (KAA). Itu dibuka untuk memudahkan delegasi ke sana (dari Gedung KAA ke Gedung Pakuan), jadi enggak memutar ke Viaduct. Itu jalan paling panjangnya hanya 20 meter," kata Hevi saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Sekilas, jalan Otista ini memang tak kasat mata. Jalan tersebut bersinggungan dengan rel kereta api dan tertutup oleh pagar yang menjulang tinggi di kedua sisinya.
Belum lagi terdapat pedagang kaki lima dan lapak kios ban. Bagi wisatawan, sudut bersejarah ini tak ubahnya jalan biasa.
Artikel ini menjadi artikel terpopuler detikTravel, Senin (22/12/2025). Baca selengkapnya di sini.
Baca juga artikel terpopuler lainnya di bawah ini:
- Tempat Wisata Bandel di Puncak, Terus Dibangun Tanpa Peduli Lingkungan
- Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
- Nestapa Warga Kampung Mati, Palabuhanratu, Sukabumi
- Pulau Terpadat Sedunia Sungguh Ada, Cuma Seluas Lapangan Bola
- Kota dengan Transportasi Publik Terbaik di Dunia, Tanpa Kendaraan!
- Rute, Tarif, dan Cara Mudah Naik Bus DAMRI ke Gunung Bromo
- Tanpa Rusa dkk, Harimau Sumatra di TN Gunung Leuser Tak Akan Bertahan
- Barang-Barang di Jepang yang Murah Tapi Mahal di Indonesia
- Rusak Disapu Banjir Bandang, Dispar Jateng Upayakan Wisata Guci Buka Sebagian
(ddn/ddn)












































Komentar Terbanyak
Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
5 Negara yang Melarang Perayaan Natal, Ini Alasannya
Usai Bertemu PB XIV Mangkubumi, Ini Upaya Fadli Zon Cegah Dualisme Keraton Solo