Semerbak wangi mawar dan sandalwood akan langsung menyerbu hidung Anda kala melangkah masuk ke Kota Kannauj. Di India, wewangian adalah suatu yang wajib ada. Setiap rumah memiliki altar dan dilengkapi dengan wewangian, demikian dikutip dari CNNGo, Selasa (7/8/2012).
Menurut sejarah, parfum yang dihasilkan di kota ini sempat dibawa hingga ke Timur Tengah. Letak Kannauj yang berada di salah satu jalur perdagangan, membuat parfum buatan dari kota tersebut diboyong ke luar negeri. Wewangian dari kota kecil ini pun laku di pasaran Timur Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semua proses pembuatan wewangian di sini menggunakan cara yang tradisional. Hebatnya, mereka malah sama sekali tidak menggunakan listrik. Jika penasaran, Anda bisa coba melancong ke kota ini dan lihat sendiri bagaimana kompor dan kuali tersebar di dapur-dapur pembuatan parfum.
Wangi-wangi manis dan lembut akan senantiasa menguar di udara, menghasilkan suasana yang aneh. Masalahnya, dapur pembuatan penuh asap dan kuali diselimuti kerak hitam yang tebal. Namun wangi yang dihasilkan dari kuali-kuali tersebut mampu membuat perasaan lebih tenang dan senang.
Yang mengenaskan adalah, produksi parfum tradisional ini mulai diambang batas. Parfum buatan yang sudah dicampur bahan kimia dan alkohol perlahan menggeser keberadaan attar. Padahal, attar lebih dari sekadar wewangian. Attar sudah masuk dalam budaya India yang harusnya wajib dilestarikan. Yang tak kalah penting, attar tidak menggunakan bahan kimia, semua bahannya berasal dari alam dan dibuat dengan cara yang aman.
Salah satu attar yang terkenal adalah attar mawar. Memiliki wangi yang hampir tak pernah hilang, attar mawar memiliki harga yang paling mahal. Harga untuk 10 mil cairan attar adalah USD21 atau Rp 200.000. Wewangian lain yang diproduksi di sini antara lain sandalwood, musk, melati, mitti dan khus. Semua wangi ini berasal dari alam dan secara tidak langsung membaut Anda merasa lebih dekat dengan alam
(shf/ptr)
Komentar Terbanyak
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara
Tanduk Raksasa Ditemukan Warga Blora, Usianya Diperkirakan 200 Ribu Tahun