Rumah Adat di Nias Fantastis, Museumnya Pun Bagus Sekali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Rumah Adat di Nias Fantastis, Museumnya Pun Bagus Sekali

- detikTravel
Rabu, 18 Jun 2014 09:52 WIB
Rumah adat nias di Desa Tumori (Afif/detikTravel)
Gunungsitoli - Nias boleh bangga dengan tradisi lompat batu atau pantai-pantai yang jadi incaran para peselancar. Tapi lebih dari itu, Nias punya rumah adat dan museum yang tak boleh Anda pandang sebelah mata!

Rumah adat atau bahasa Nias-nya Omo Hada, punya keunikan khas. Rumah adat Nias seperti rumah panggung, tapi kayu penyangganya tidak beraturan, alias saling siang. Itu rupanya bertujuan untuk menahan gempa.

"Tadi siang kita jalan-jalan dan melihat rumah adat Nias. Itu fantastis, unik," puji Wamenparekraf, Sapta Nirwandar pada acara ramah tamah di Pendopo Bupati Nias, Selasa (17/6/2014) malam.

Saat siang hari, Sapta mengajak rombongan wartawan ke Desa Tumori di Kecamatan Gunungsitoli Selatan untuk bertamu ke rumah adat. Memang, tiang penyangganya berbentuk saling silang.

Lalu setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke Museum Pusaka Nias di Jl Yos Sudarso No 134 A, Gunungsitoli, Nias. Meski suasana sudah malam, pesona koleksi ribuan benda-benda bersejarah dari baju perang, patung, ukiran kayu sampai perkakas rumah tangga tetap membuat rombongan terkesima. Termasuk, Sapta sendiri.

"Museumnya bagus sekali," ujar Sapta.

Sapta pun melayangkan pujian pada Johannes Hammerle, sang pendiri Museum Pusaka Nias. Sapta berujar, pastur asal Jerman yang sudah menetap di Nias tahun 1971 itu harus mendapat apresiasi.

"Dia harus mendapat apresiasi, nanti pemda dan kami (Kemenparekraf) akan memikirkan apa apresiasi paling pas untuknya," kata Sapta.

(sst/sst)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads