Pacitan pelan-pelan dikenal sebagai destinasi wisata. Orang-orang mungkin tak menyangka, kalau Pacitan punya Pantai Klayar yang indah atau Gua Gong yang unik. Adalah Anton Tri Sutrysno dan Alfry Royadi, dua petualang muda asli Pacitan yang tak lelah mempromosikan wisata di kota kelahiran mantan Presiden SBY itu!
Bagi traveler yang suka membaca detikTravel, kemungkinan besar artikel wisata tentang Pacitan adalah buah karya mereka. Anton dan Alfry, dua petualang muda yang tergabung dalam travel blogger dTraveler ini kerap kali menulis artikel cerita atau galeri foto tentang Pacitan. Tujuannya jelas, mengenalkan daerah asal mereka kepada sesama traveler.
"Awalnya karena banyak orang yang tidak tahu tentang Pacitan. Maka, saya menulis di detikTravel agar mereka tahu. Hasilnya, teman-temanku saja yang orang Pacitan kaget, kok Pacitan punya tempat wisata yang bagus ya," papar Anton dalam perbincangan via telepon kepada detikTravel, Minggu (15/6/2015) kemarin.
Anton (26) dan Alfry (25), sebenarnya bisa dibilang satu geng bersama teman-teman dari Pacitan lainnya. Mereka semua memang hobi jalan-jalan, terutama menjelajahi Pacitan terlebih dulu.
"Memang suka jalan-jalan bareng, tapi tulisannya beda-beda. Anton bahas apa saya bahas apa. Yang pasti, banyak orang-orang yang datang ke Pacitan setelah baca-baca tulisan kami. Bangga juga," ujar Alfry yang gantian bicara.
Bicara soal pekerjaan, Anton kini bekerja di salah satu perusahaan konstruksi di Pacitan. Sedangkan Alfry, lagi membuat usaha batu akik di rumahnya. Di sela-sela kesibukan masing-masing, mereka selalu menyempatkan diri mengelilingi Pacitan yang katanya masih banyak tempat yang belum terekspos.
Menulis
Ya, menulis dianggap mereka berdua sebagai cara ampuh untuk mempromosikan wisata Pacitan. Anton misalnya, sudah pernah menulis tentang Kampoeng Pacitan, pusat kuliner Pasar Minulyo, Gua Dadapan, Pantai Tawang sampai Sungai Maron. Sama halnya dengan Alfry, dia pun sudah pernah menulis Pantai Watu Karung, Monumen Jendral Sudirman, Pantai Kijingan, Desa Agrowisata Sempu sampai Gunung Lima.
"Traveler (yang menulis cerita perjalanan wisata) adalah garda terdepan promosi pariwisata Indonesia. Promosi dimulai dari mereka yang mau datang ke tempat-tempat yang belum terjamah dan lalu menulisnya, lalu sharing-sharing foto di media sosial. Kebanyakan juga traveler yang masih muda dan masih penuh semangat. Mana mau, dinas pariwisata blusukan ke tempat-tempat baru yang susah terjamah," papar Alfry.
Sebelas dua belas dengan Alfry, Anton pun berpendapat sama. Media sosial dan website pariwisata, dianggapnya jadi cara ampuh untuk mempromosikan tempat wisata. Malah, Anton punya pengalaman lucu gara-gara sering memposting tempat wisata Pacitan di detikTravel.
"Pernah lagi traveling kita ketemu sama traveler lain. Mereka yang melihat Anton, mengira kalau Anton adalah wartawan detikTravel dan mau meliput tempat wisata. Hahaha...," ujar Alfry yang mengisahkan pengalaman temannya itu.
Yang menarik, mereka berdua punya prinsip saat traveling ke suatu tempat yang baru di Pacitan. Mereka akan puas-puaskan diri sampai maksimal di tempat tersebut sebelum traveler lain tahu. Mereka bisa seharian di sana, demi mencari angle foto terbaik atau menikmati suasananya demi mendapat inspirasi untuk menulis.
Uniknya, mereka sering menjadi cameo di artikel temannya. Misalnya saja, Anton sering muncul di foto artikel yang ditulis Alfry. Yang jelas, mereka bahu-membahu mempromosikan wisata Pacitan.
"Pacitan menawarkan semua wisata, dari gua, sungai hingga pantai. Harus datang sendiri ke Pacitan, agar traveler bisa membuktikannya. Kami ingin seluruh masyarakat Indonesia sampai dunia tahu, tentang indahnya Pacitan," pungkas Anton.
Sepanjang menjadi d'Traveler, Anton sudah menulis 58 artikel destinasi dan 34 artikel foto. Alfry sudah menulis 21 artikel destinasi dan 3 artikel foto. Klik di sini untuk daftar artikel Anton dan di sini untuk daftar artikel Alfry. Siapa tahu Anda jadi ikut tertarik liburan ke Pacitan.
(aff/fay)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol