4 Dokumen Traveling yang Sering Diposting di Sosmed, Padahal Tidak Boleh

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

4 Dokumen Traveling yang Sering Diposting di Sosmed, Padahal Tidak Boleh

Johanes Randy - detikTravel
Senin, 12 Okt 2015 12:50 WIB
Ilustrasi (Thinkstock)
Jakarta - Eksis saat traveling di sosmed boleh saja, namun ada baiknya tidak memposting tiket boarding pass pesawat atau semacamnya demi alasan keamanan. Setidaknya ada 4 dokumen traveling yang sebaiknya tidak perlu di posting.

Tiket boarding pass hingga paspor memuat informasi diri yang penting dan rentan disalahgunakan. Dihimpun detikTravel dari berbagai sumber, Senin (12/10/2015) berikut 4 dokumen traveling yang baiknya tidak usah diposting di sosmed:

1. Boarding pass pesawat

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Umumnya sebuah boarding pass pesawat memuat informasi dasar seperti nama lengkap, kode penerbangan, nomor kursi, sampai barcode. Saat memposting tiket boarding pass pesawat ke sosmed, itu sama saja dengan memberitahukan identitas kamu pada siapa saja.

Mungkin maksud kamu hanya agar orang tahu ke mana kamu mau liburan, tapi bukan berarti tidak tanpa resiko. Bisa saja ada orang tertentu yang memanfaatkan data boarding pass pesawat kamu untuk merubah jadwal penerbanganmu, sampai menyalahgunakannya untuk tujuan buruk.

Jika memang tetap ingin memposting foto boarding pass pesawat di sosmed, pastikan kamu memberi efek blur pada informasi diri yang krusial seperti nama lengkap dan barcode tiket.

2. Halaman paspor

Paspor merupakan pengganti KTP sekaligus pegangan utama setiap traveler saat bepergian. Di luar negeri, dapat dikatakan bahwa paspor merupakan nyawa utama kamu. Walau begitu, ada traveler yang suka memposting foto halaman paspor.

Padahal di dalam halaman sebuah paspor, terkandung informasi diri seperti yang tertera di dalam KTP. Memposting foto diri yang ada di halaman paspor bisa dibilang sama bahayanya dengan memposting foto KTP ke sosmed.

Seseorang dengan niat buruk bisa menggunakan informasi yang ada untuk melakukan kejahatan, misalnya menipu dengan mengaku sebagai kamu. Bahaya kan!

3. Halaman visa

Mungkin sadar tidak sadar, kamu pernah memposting foto halaman visa di sosmed sebagai luapan kebahagiaan ketika pulang dari kedutaan. Tapi tidak jauh berbeda dengan halaman paspor, halaman visa yang biasanya ditempelkan di dalam paspor juga memuat data diri traveler.

Selain itu halaman Visa juga menyertakan lama visa berlaku di negara tujuan. Walau rasanya remeh, tapi informasi tersebut juga bisa dimanfaatkan oleh orang tertentu. Baiknya hanya menunjukkan isi visa pada orang imigrasi saja. Lebih aman.

4. Bukti transaksi hotel

Selain foto liburan di hotel, kadang traveler memposting foto bukti transaksi hotel tersebut ke sosmed agar dilihat teman atau follower. Padahal di dalam bukti transaksi hotel juga ada data diri yang penting.

Memposting bukti transaksi hotel bisa mengundang orang untuk berbuat jahat, bisa saja ia datang ke hotel yang akan kamu singgahi atas suatu maksud. Alasan seperti itulah yang kadang membuat traveler enggan untuk mencantumkan lokasi tempatnya menginap saat liburan.

Sosmed memang menyenangkan dan bisa membuat eksis. Namun kamu harus lebih selektif untuk memilih apa saja yang ingin diposting ke sosmed. Kejahatan bisa terjadi karena adanya kesempatan. Intinya harus lebih mawas diri.




(rdy/aff)

Hide Ads