Hal tersebut diungkapkan oleh Taufik Nurhidayat, Deputi Direktur Famtrip, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar saat berbincang dengan detikTravel di Lombok, Kamis (15/10/2015). Menurut Taufik, China termasuk negara yang masuk ke dalam fokus untuk dikembangkan pasar pariwisatanya agar makin banyak turis datang ke Indonesia.
"Kebetulan kan kita menggarap pasar di Asia Pasifik. China itu masuk ke dalam fokus kita, selain itu masih ada Jepang, Korea, India dan Australia. Maka dari itu kita mengadakan acara Famtrip ini. Setelah China, menyusul Australia, lalu Jepang," kata Taufik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penduduk China itu sangat banyak, kalau kita bisa menggaet 1%-nya saja sudah dapat 2 juta orang. Apalagi kalau sampai 10%?," ucap Taufik.
Jarak Indonesia yang relatif dekat dengan China, juga jadi nilai plus kedua. Daripada mesti jauh-jauh ke Eropa, lebih baik liburan ke Indonesia yang bisa ditempuh selama 5-6 jam dari China.
Belum lagi kebijakan bebas visa bagi turis dari China yang membuat mereka makin leluasa untuk datang berkunjung ke Indonesia. Ini faktor ketiga yang harus dimanfaatkan dengan cara berpromosi segencar mungkin ke China.
"Terutama kebijakan bebas visa ya, itu sangat membantu. Mereka jadi tidak perlu bayar dan repot-repot mengurus visa. Keuntungannya jauh lebih besar daripada mereka harus membayar visa sebesar USD 25," tutup Taufik.
(rdy/adit)
Komentar Terbanyak
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom
Tanduk Raksasa Ditemukan Warga Blora, Usianya Diperkirakan 200 Ribu Tahun