Festival Ini Batalkan 150 Penerbangan di Thailand Utara

Chiang Mai - Festival lampion, Loy Krathong di Thailand ternyata berdampak pada dunia penerbangan. Sebanyak 150 penerbangan di wilayah Thailand Utara terpaksa dibatalkan selama 3 hari penyelenggaraan festival tersebut.

Festival Loy Kratong saat ini sedang berlangsung di Thailand. Festival diselenggarakan selama 3 hari, dari hari Selasa (24/11) hingga Kamis (26/11). Festival ini memang menyedot banyak wisatawan yang ingin melihat saat-saat magis dimana ratusan hingga ribuan lampion diterbangkan ke udara saat malam tiba.

BACA JUGA: Siap-siap! Puncak Festival Loy Krathong Segera Digelar di Thailand

Namun ternyata, acara menerbangkan lampion ini membawa dampak yang tidak baik pada dunia penerbangan. Dikumpulkan detikTravel dari beberapa sumber Rabu (25/11/2015), tercatat ada beberapa bandara di kawasan Thailand Utara yang membatalkan penerbangan karena takut pesawat yang melintas terkena ribuan lampion yang sengaja diterbangkan oleh warga.

Kawasan Thailand Utara, terutama Kota Chiang Mai memang dikenal paling meriah dalam menyelenggarakan festival yang juga disebut sebagai festival Yi Peng itu. Bandara Internasional Chiang Mai, tercatat membatalkan 84 penerbangan dan 51 penerbangan lainnya dijadwalkan ulang, termasuk 12 di antaranya adalah penerbangan internasional. Sementara Bandara Internasional Chiang Rai membatalkan 6 penerbangan, serta menjadwalkan ulang 5 penerbangan lainnya.

Padahal pihak otoritas Bandara Chiang Mai telah mewanti-wanti kepada warga yang tinggal di 5 distrik di sekeliling bandara, agar acara menyalakan dan menerbangkan lampion terpusat pada satu hari saja, yaitu pada Rabu malam ini, di atas pukul 21.00 waktu setempat. Tetapi nampaknya himbauan tersebut tidak diindahkan.

Sepanjang tahun 2013 saja, penyelenggaraan Festival Loy Krathong meninggalkan 1.414 buah lampion di landasan pacu Bandara Chiang Mai. Sementara pada tahun lalu, menurun hingga tinggal 142 buah lampion saja yang mendarat di landasan pacu bandara. Sungguh sangat disayangkan bila sampai atraksi budaya ini malah mengganggu dunia penerbangan.

(aff/aff)