Kenyataannya, liburan tanpa gadget masih mungkin dilakukan di tengah dunia penuh teknologi. Buktinya, zaman dulu ketika belum ada gadget, para traveler tetap bisa melanglangbuana. Kalau diminta liburan tanpa gadget, pertanyaan pertama yang mungkin terbesit di benak Anda adalah: apa rasanya liburan tanpa upload foto ke media sosial?
detikTravel melakukan survey dengan melontarkan pertanyaan lewat jejaring media sosial dan komunitas. Survei dilakukan sepanjang Rabu (27/1/2016). Pertanyaannya sederhana, liburan tanpa gadget, YES or NO?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nay nay nay noooo... Kita hidup di era digital, gadget banyak manfaat positifnya kok," tutur traveler bernama Dian Ekawati lewat akun @dhyaNKeecciill.
Hal serupa diiyakan oleh Christine Siregar lewat akun Twitter β@christinemsrg, begitu pula beberapa traveler lainnya.
"NO. Bukan soal narsis, tapi takut nyasar atau ada kejadian tidak terduga. Seenggaknya dengan gadget kita bisa berkabar," tulisnya.
"NO. Kepake banget buat nyari jalan," tutur Shinta lewat akun @shintawg.
"Sekarang saya malah hampir nggak pernah foto-foto pakai kamera, semuanya dari gadget saya. Jadi nggak mungkinlah kondisi sekarang, jalan-jalan gak bawa gadget," papar salah satu dTraveler, Merza Gamal.
(Thinkstock)
Namun, beberapa traveler setuju dengan hal yang sebaliknya. Mereka sepakat pada kata YES karena esensi traveling tak dibatasi oleh gadget.
"Bisa banget. Bisa lebih menikmati suasana, pemandangan dan ngobrol-ngobrol dengan orang sekitar, jadi lebih berasa liburannya," tutur dTraveler bernama Dyah Isnaemi.
"Bisa banget. Kalau mau cari info apapun bisa tanya orang sekitar sana, menjadikan kita lebih banyak interaksi dengan orang-orang di sekeliling kita. Liburan lebih tenang dan menyenangkan karena nggak ada beban kantor!" tutur Rani Tezar yang juga salah satu dTraveler.
(Thinkstock)
Meski nyatanya, beberapa orang yang berkata YES tetap menerapkan pengecualian. Gadget tetap dibutuhkan kegunaannya pada destinasi tertentu.
"Harus bawa gadget berupa kamera kalo destinasinya kece badai, dan kemungkinan kembali ke lokasi itu sangat tipis. Misal ke Raja Ampat. Udah keren, tiket mahal, terus ga bawa kamera? Bisa nangis darah," tutur Van Alvin.
Kalau kamu, berani nggak traveling tanpa gadget? (sst/sst)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan