Romi (30) adalah dive guide dari Dodoku Dive Center yang turut melihat kejadian dugong terjebak jaring nelayan pada 14 Maret 2016 kemarin. Kepada detikTravel dia dan timnya menyambut gembira lepasnya dugong tersebut.
"Saya senang sekali dugongnya sudah dilepas. Kan susah lihat dugong. Kasihan dugongnya, mana besar pula," kata Romi saat dihubungi detikTravel, Rabu (16/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Besoknya balik lagi dengan rombongan yang sama, disuruh lepas tapi warga nggak menanggapi, akhirnya diposting deh ke Ibu Menteri," jelas Romi.
Dia menyayangkan masyarakat yang kurang teredukasi soal hewan langka. Bagi warga, dugong dianggap merusak rumput laut yang dikembangkan warga.
"Orang pulau beda berpikirnya. Mereka belum paham soal hewan yang dilindungi," jelasnya.
Keberadaan dugong menurut Romi sangat penting bagi wisata diving di kawasan Morotai. Dugong dan aneka hewan laut yang langka adalah daya tarik agar wisatawan mau menyelam di sana.
"Mereka tuh diver-diver kalau lihat hewan kayak gitu di alamnya pasti senang. Kalau lihat di jaring pasti sedih. Saya paham perasaan teman-teman diver. Mereka bertanya terus dugongnya sudah dilepas atau belum, mereka sangat perhatian," tutup Romi. (fay/fay)












































Komentar Terbanyak
Pembegalan Warga Suku Baduy di Jakpus Berbuntut Panjang
Thailand Minta Turis Israel Lebih Sopan dan Hormat
Denda 50 Kerbau Menanti Pandji Pragiwaksono usai Candaan Adat Toraja